britaloka.com, KUPANG - Bersantap, baik
secara personal maupun berkelompok rasanya tidak lengkap tanpa appetizer. Appetizer atau makanan pembuka, juga dapat
dikatakan makanan kecil, saat ini bukan hal asing bagi penikmat kuliner.
Banyak varian appetizer
yang ditawarkan pelaku kuliner, tetapi yang paling populer dan sudah digemari
warga dunia adalah dimsum yang berasal dari Tiongkok. Dimsum atau “dianxin”
dalam bahasa Tionghoa, lazimnya makanan kecil lainnya biasanya dimakan sebagai
sarapan atau brunch.
Hal tersebut diungkapkan
Marketing Communication and Public Relation Waroenk Seafood and Oriental
Cuisine, Rivaldy Najib saat ditemui di Waroenk Seafood and Oriental Cuisine,
Jalan Veteran 18 (samping Lippo Plaza, depan Hotel Pelangi), Fatululi, Kupang,
Rabu (24/4/2018).
“Secara asimilatif, dimsum
sangat populer di kalangan Kanton, yaitu entitas Tionghoa Tiongkok yang secara
turun temurun berdomisili dan menjadi mayoritas penduduk Hongkong. Untuk itu,
penyebutan dimsum lebih populer ketimbang dianxin,” ulasnya.
Diterangkan, dimsum
terdiri dari berbagai penganan berpotongan kecil, biasanya disantap saat jamuan
minum teh. Secara kultural, lanjutnya, orang Kanton sangat mementingkan acara
minum teh yang disebut yamcha atau yincha.
“Salah satu item dimsum
yang digemari adalah Xiaolongbao, yang memiliki arti roti keranjang kecil.
Makanan juga dikenal sebagai pangsit yang memiliki kuah (saus) di dalamnya
karena varian dimsum ini adalah sejenis roti yang memiliki isi,” papar Rivaldy.
Ia menjelaskan,
Xiaolongbao berasal dari Tiongkok bagian selatan, terutama Shanghai dan Suzhou.
Makanan ini biasa disajikan menggunakan keranjang bambu lantaran proses memasak
makanan ini memang dikukus menggunakan keranjang bambu tadi.
Lebih lanjut, Rivaldy
mengatakan, salah satu item tidak kalah populernya adalah Siomai (biasa
ditulis. Siomay) yang dalam bahasa Mandarin kerap disebut “shaomai”, sementara
dalam bahasa Kanton disebut “siu maai”.
“Uniknya, kulit Siomay
serupa kulit pangsit. Makanan ini konon berasal dari daerah gurun kaum nomad
Mongolia,” imbuhnya.
Rivaldy menambahkan,
Siomay biasanya berisi daging cincang yang dibungkus kulit tipis dari tepung
terigu. Kendati begitu, siomai juga biasanya diisi daging udang, kepiting, atau
sapi.
Makanan ini dibuat
berbentuk silinder, di atasnya diberi hiasan seperti telur kepiting, parutan
wortel, atau kacang polong. Setelah dimatangkan dengan cara dikukus, siomai
dimakan dengan cuka atau kecap asin.
“Di Waroenk Seafood,
varian dimsum yang ditawarkan adalah dimsum Siomay Ayam, Ekado, Kwotiek, Lumpia
Kulit Tahu, Sushinori, dan Kaki Ayam yang masing-masing dibanderol terjangkau
Rp 20 ribu,” tutupnya.
No comments:
Post a Comment