britaloka.com, KUPANG - Inovasi dan
kreativitas, apapun bentuknya dan dalam kompartemen apapun, selalu membuahkan
hasil yang tidak terkira.
Hal
tersebut tidak terkecuali dalam bisnis kuliner. Sebut saja yang dilakukan
manajemen Waroenk Resto and Cafe yang dengan cepat melejit bahkan menjadi
destinasi kuliner di Kota Kupang.
Sebagai
salah satu resto dan kafe inovatif, manajemen Waroenk Podjok selalu berkreasi
menciptakan menu-menu baru, baik Nusantara maupun mancanegara.
“Bentuk
inovasi dan kreativitas manajemen tidak lain adalah komitmen meluncurkan
menu-menu baru. Waroenk Podjok sendiri akan meluncurkan menu istimewa Ayam
Geprek untuk mengakomodir penikmat kuliner, khususnya yang menyukai makanan
berbahan ayam,” terang Public Relation and Representative Admin Waroenk Podjok,
Noncy Ndeo saat ditemui di Waroenk Podjok, Lantai Dasar Transmart, Jalan WJ
Lalamentik, Fatululi, Kupang, Rabu (2/5/2018).
Ia
menambahkan, memang secara berkala pihaknya terus meluncurkan menu-menu baru.
Tidak hanya baru, tetapi juga memiliki cita rasa berbeda ketimbang menu-menu
sebelumnya.
“Beberapa
makanan, bahkan dapat dikatakan pionir. Sebut saja Ayam Gepuk Waroenk Oebufu,
setelah sebelumnya kami meluncurkan menu ikonik yang laris diburu pelanggan
seperti Nasi Iga Goreng Sambal Bawang dan Nasi Goreng Kebuli,” paparnya.
Noncy
menjelaskan, Ayam Geprek Spesial dan ‘turunannya’ diprediksi bakal menjadi menu
favorit pelanggan. “Alasannya, kami melihat pengalaman Ayam Gepuk Waroenk
Oebufu yang menjadi favorit pelanggan di sana, bahkan menu itu menjadi ikonik,”
urainya.
Lebih
detail, Noncy menguraikan ‘turunan’ Ayam Geprek di antaranya Ayam Geprek
Original Spesial, Ayam Geprek Sambal Matah, dan Ayam Geprek Sambal Matah
Spesial.
“Semuanya
kami banderol dengan harga sangat terjangkau, masing-masing Ayam Geprek
Original Rp 20 ribu, Ayam Geprek Original Spesial Rp 25 ribu, Ayam Geprek
Sambal Matah Rp 20 ribu, Ayam Geprek Sambal Matah Spesial Rp 25 ribu, dan Ayam
Goreng Sambal Terasi Rp 35 ribu,” ulasnya.
Menurut
Noncy, pihaknya optimistis makanan baru yang diluncurkan hari ini, Jumat
(4/5/2018) inikan disukai pelanggan. Pasalnya, kepedasan maupun kelezatan
menu-menu tersebut ‘asli’. Artinya, bagi penikmat kuliner yang menyukai pedas,
selalu merasa puas dengan cita rasa pedas yang ditawarkan.
“Takaran
pedas Ayam Geprek kami ini memang orisinal dan pas, karena menggunakan cabai
pilihan. Pastinya, menu itu bakal bikin goyang lidah pelanggan,” katanya.
Sekadar
diketahui, “geprek” baik ayam maupun daging sapi adalah makanan khas Sunda,
Jawa Barat. Sejatinya, mulanya menu ini terbuat dari daging sapi, dengan rasa
khas yang sedikit manis dan gurih.
Geprek
yang dibuat dari bahan daging sapi tersebut, diiris searah serat daging
kemudian direbus setengah matang. Daging kemudian dipukul-pukul hingga agak
empuk. Daging yang sudah empuk direndam ke dalam bumbu yang dicampur santan.
Selanjutnya,
direbus kembali hingga air santan menyusut. Jika akan disajikan, daging
digoreng dengan sedikit minyak hingga kecokelatan sebelum diangkat.
Lazimnya
menu Nusantara lainnya, “geprek” ini akan lebih enak disantap bersama nasi
hangat dan sambal yang disediakan pelaku kuliner.
No comments:
Post a Comment