britaloka.com, KUPANG
- Kata
“legenda”, tidak hanya ditujukan kepada seseorang yang telah mengimplementasikan
suatu hal yang dianggap penting, seperti tokoh patriotik yang telah mengharumkan
nama bangsa dan lain sebagainya.
Legenda,
boleh saja dirujuk bagi suatu benda bila dianggap sarat terkait popularitas
tidak terkecuali dalam dunia kuliner. Lantaran sangat terkenal dan dianggap
monumental, Nasi Goreng Bistik Ayam merupakan salah satu makanan yang paling
diburu di Indonesia.
Hal
tersebut diungkapkan Marketing Communication and Representative Admin Waroenk
Podjok, Noncy Ndeo dalam keterangan resminya di Waroenk Podjok, Lantai Dasar
Transmart, Jalan WJ Lalamentik, Fatululi, Kupang, Selasa (3/4/2018).
Menurutnya,
Nasi Goreng Bistik Ayam yang sebelumnya sudah sangat populer di daerah Jawa
Barat, tepatnya Bandung, memiliki cita rasa dan keunikan tersendiri. Pasalnya,
masakan yang diracik dengan cara digoreng tersebut merupakan kuliner Indonesia
dan western yang sudah terkenal di daerah masing-masing.
“Kalau
nasi goreng, siapa sih yang tidak tahu? Soalnya menu ini merupakan menu sejuta
umat Indonesia yang bermuasal dari Asia (Tiongkok). Begitu pula bistik (ayam)
yang merupakan menu western yang sudah mengglobal. Jadi, jika berpadu dalam
satu racikan, tentu tidak perlu lagi diragukan kelezatannya,” papar Noncy.
Ia
menambahkan, sesuai visi perusahaan yang senantiasa menghadirkan menu-menu
lezat, unik, dan beda, maka Waronk Podjok yang berada di bawah manajemen
Waroenk (Oebufu) pun tidak ketinggalan mengangkat Nasi Goreng Bistik Ayam.
“Jika
Anda sebelumnya mengenal bistik berharga selangit di hotel-hotel bintang lima,
maka dengan kehadiran menu ini di Waroenk Podjok, semua kalangan dapat
menikmatinya dengan harga terjangkau. Soalnya, kami hanya membanderol Nasi
Goreng Bistik Ayam Rp 32.500,” imbuh Noncy.
Dijelaskan,
kelezatan menu yang masuk dalam varian Asian and Japanese Corner pihaknya tidak
terlepas dari potongan ayam fillet renyah, sayuran, dan saus bistik berkualitas
yang digunakan dalam mengolah makanan tersebut.
Noncy
mengatakan, Nasi Goreng Bistik Ayam diluncurkan bersama sekitar 90 menu lainnya
di Waroenk Podjok pada 2 Maret 2018 lalu.
“Dengan
beragam menu lezat dan unik yang hadir, kami berharap penikmat kuliner di Kota
Kupang, dapat merasakan dan mencicipi sensasi berbeda makanan yang kami
hadirkan dengan harga terjangkau,” ujarnya.
Sekadar
diketahui, Nasi Goreng Bistik Ayam atau kerap disebut Nasi Bistik Ayam saja,
sudah sangat populer di Bandung pada era 1990-an. Sebelumnya, pada era 1980-an,
makanan itu juga populer sebagai “bistik” (daging sapi atau ayam) saja, dan
belum kolaboratif dengan nasi goreng yang menjadi cikal bakal Nasi Goreng
Bistik Ayam.
Sehingga,
kendati sudah populer namun menu bistik tersebut hanya dapat dinikmati di
hotel-hotel berbintang dan dikonsumsi para ekspatriat dan orang dengan strata ekonomi
menengah ke atas.
Pada
era 1990-an, makanan ini dijajakan secara independen di pinggir jalan dengan
gerobak oleh seorang pelaku kuliner yang sebelumnya pernah bekerja di restoran
hotel mewah. Pada waktu itu, jualannya juga hanya pada petang dan malam hari.
Dalam
perkembangannya, ia mengolah masakan ini secara kreatif dan memadukan menu
western berupa bistik dan menu Indonesia berupa nasi goreng, sehingga populer
di kalangan proletariat atau masyarakat dengan ekonomi menengah ke bawah.
Kepopuler menu tersebut tidak terlepas dari harganya yang terjangkau.
No comments:
Post a Comment