britaloka.com, KUPANG - Menu ikonik, atau apapun sebutannya
adalah makanan yang disukai pelanggan hingga menjadi favorit. Repeat order atau
pembelian yang berulang-ulang menjadikan makanan tersebut naik pamor.
Tentu
ada alasan sehingga sebuah makanan menjadi populer, paling tidak dalam konteks
sempitnya populis di resto maupun kafe yang meluncurkannya. Alasan utama, tidak
terlepas dari cita rasa dan keunikan makanan itu sendiri.
“Salah
satu menu ikonik kami adalah Lava Chicken (Level 0-4). Makanan jenis ricebowl
ini disukai karena lezat dan unik. Apalagi, bahan ayam fillet yang dibalur
tepung berkualitas ini diberi tingkat kepedasan yang dapat dipilih pelanggan.
Level nol berarti tidak pedas sama sekali, dan level selanjutnya satu hingga
empat berarti tingkat kepedasannya
semakin strong,” jelas Public Relation and Representative Admin Waroenk Resto
and Cafe, dalam keterangan resminya di Waroenk, Jalan WJ Lalamentik, Oebufu,
Kupang, Kamis (22/3/2018).
Ia
menambahkan, selain menjadi menu ikonik, Lava Chicken juga memiliki rating yang
cukup tingga dalam daftar permintaan pelanggan.
“Lava
Chicken masuk dalam top menu di Waroenk setelah Nasi Iga Goreng Sambal Bawang
dan Nasi Goreng Kebuli. Kepopuleran makanan berbahan ayam ini tidak lepas dari
racikannya yang terbilang unik, yaitu penggunaan saus barbeque (BBQ) pedas dan
saus keju yang ditaburkan di atas ayam fillet renyah,” beber Merlin.
Lava
Chicken, lanjutnya, dibanderol sangat terjangkau Rp 32 ribu dan flat untuk semua
level.
Bukti
kepopuleran menu tersebut, imbuh Merlin, dapat dilihat dari masifnya permintaan
pelanggan, salah satunya dari kontestan
Indonesia Idol musim kesembilan Marion Jola yang makan bersama keluarganya di
Waroenk pada Rabu (21/3/2018) malam.
“Sebelum
Marion mengikuti audisi Indonesia Idol, ia dan teman-temannya sudah sering
makan di Waroenk. Salah satu menu favorit mereka Lava Chicken,” paparnya.
Sekadar
diketahui, penamaan makanan berbahan ayam Lava Chicken merupakan plesetan dari “lava”
yang merupakan cairan larutan magma pijar yang mengalir keluar dari dalam bumi
melalui kawah gunung berapi atau melalui celah (patahan) yang kemudian membeku
menjadi batuan yang bentuknya bermacam-macam.
Karena
dibaluri saus keju dan mayonais menyerupai lava, maka dinamakan Lava Chicken.
Dari asal-usulnya, belum diketahui secara detail terkait asal menu ini namun
dari segi penyajian ala ricebowl maka bisa dikatakan menu ini berasal dari
Korea Selatan.
Beberapa
literatur menyebut menu ini dibawa orang-orang Asia (Tiongkok, Jepang, atau
Korea Selatan) ke Kepulauan Hawaii, Amerika Serikat (AS) sehingga menu ini
populer dan berkembang di sana.
No comments:
Post a Comment