PT
Pertamina memastikan kerja sama pengadaan minyak dengan Iran bisa
ditandatangani setelah perayaan hari raya Idul Fitri 1437 Hijriah.
Direktur
Utama PT Pertamina, Dwi Soetjipto, mengatakan, pembukaan blok kerja sama
pembelian dan pengadaan minyak dengan Iran disambut baik Iran sehingga penandatanganan
bisa segera dilakukan dengan National Iranian Oil Company (NIOC), badan usaha
milik negara di Iran yang bergerak di bidang minyak.
“Kami
meminta agar bisa membuka upstream di Iran, karena memang di sana resource-nya
tinggi. Permintaan kerja sama ini disambut baik Iran,” terangnya di Jakarta,
Rabu (6/7/2016).
Soetjipto
membeberkan, selain Iran, negara yang sudah menjalin komitmen terhadap
Indonesia, juga di bidang yang sama, minyak adalah Rusia, Irak, dan Aljazair.
“Kami
yakin kerja sama bilateral ini akan mengamankan stok minyak di Indonesia yang
kebutuhannya mencapai 1,6 juta barel per hari. Sementara, kemampuan produksi
Pertamina hanya sekitar 300 ribu barel per hari,” tegasnya.
Selain
itu, sebut Soetjipto, kerja sama bertujuan untuk menjadi pemain minyak global. “Jadi,
kami harus bisa trading di mana-mana. Dalam
waktu dekat ini, kami juga melirik sumber minyak besar lainnya seperti Nigeria,”
tutupnya.