BLOGKATAHATIKU - Pengembangan Kota
Makassar dalam kerangka smart city melibatkan korporasi global Engie Ineo yang
berbasis di Perancis, khususnya dalam penyediaan perangkat lunak untuk
menunjang operasional pada beberapa bidang.
Wali Kota Makassar,
Mohammad Ramdhan Pomanto, mengungkapkan, kerja sama tersebut telah dituangkan
dalam nota kesepahaman. Di sini, Engie Ineo akan segera studi kelayakan guna
mengkaji potensi investasi skala besar dalam aplikasi smart city di Makassar.
Engie
Ineo merupakan korporasi yang bergerak pada penyediaan peranti lunak dan sistem
keamanan produk IT untuk industri pada sejumlah
negara.
Menurut Ramdhan, penjajakan
investasi yang tertuang dalam nota kesepahaman akan berfokus pada dua bidang, manajemen
lalu lintas (traffic management) dan keamanan publik (public safety) yang
dimonitoring dengan sistem.
“Setelah
nota kesepahaman diteken, mereka akan segera studi kelayakan. Jika cocok, dilanjutkan
pada tahapan skema kerja sama termasuk investasinya,” paparnya usai penandatanganan
nota kesepahaman antara Pemkot Makassar dan Engie Ineo di ruang kerjanya,
Kantor Balaikota Makassar, Jalan Jenderal Ahmad Yani, Selasa (8/3).
Untuk
jangka panjang, lanjut Ramdhan, sistem yang akan dibangun Engie Ineo akan
diintegrasikan pusat pemantauan kota, War Room yang telah dibangun Pemkot Makassar.
Kendati demikian, besaran
investasi untuk kerja sama tersebut belum bisa diprediksi lantaran mengikuti
kebutuhan dan tingkat kelayakan dari sistem yang akan dibangun. Sejauh ini,
Pemkot Makassar telah menjalankan konsep smart city yang masih terbatas pada
pemantauan dan penyediaan informasi atas aktivitas kota pada beberapa bidang.
Adapun
pusat kontrol program tersebut, dilakukan di War Room yang terletak di lantai
10 Gedung Balaikota Makassar, terkoneksi 69 unit CCTV yang terpasang pada
sejumlah titik di Makassar.
“Kami
harap, sistem yang dibangun Engie Ineo nantinya bisa lebih mengoptimalkan
pengaturan lalu lintas, dilakukan secara otomatis termasuk rekayasa lalu lintas
jika terjadi kemacetan. Begitu juga keamanan, jika ada tindak pidana langsung
terdeteksi secara cepat. Ini terkoneksi dengan kepolisian dan lainnya,” ulas
Ramdhan.
Sementara itu, General
Manager Engie Ineo, Gaetan Taxier, mengatakan, Makassar merupakan kota pertama
di regional Asean yang bakal menjadi lokasi penerapan sistem yang dikembangkan
perusahaan.
“Sejumlah
negara di Eropa dan beberapa negara maju dan berkembang di Asia, mempercayakan
sistem yang dikembangkan Ineo untuk mengelola sektor strategis, di antaranya
infrastruktur, energi, sistem informasi perkotaan, dan lainnya,” bebernya.
Menurut
Gaetan, sebagian
besar kegiatan operasional Engie Ineo
berpusat di Perancis dengan
300
fasilitas IT. “Khusus
di Makassar, tidak langsung diterapkan.
Jika dalam tahapan studi kelayakan sesuai standar dan memenuhi kebutuhan kota,
baru
kami akan masuk dan berinvestasi. Terutama
pada penerapan sistem generasi baru yang telah kami
kembangkan,” imbuhnya.