BLOGKATAHATIKU - Program terbaru dari layanan PT XL Axiata
saat ini bertujuan mengembangkan visi untuk memajukan ekonomi digital di
Indonesia, termasuk Makassar. Program kompetensi tersebut dilakukan di lima
kota besar, Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, dan Makassar. Sejauh ini, XL
telah menerima 30 proposal ide dari mahasiswa untuk dikembangkan lebih lanjut.
General Manager Finance and Management Service XL, Mozes
Haryanto Baottang, mengungkapkan, pihaknya telah membuka kesempatan kepada
masyarakat Indoensia, khususnya Makassar untuk mengejar ketinggalan di segala
bidang. Hal ini bisa dilakukan dengan memaksimalkan potensi ekonomi rakyat
dengan kemajuan teknologi digital yang XL lakukan di lima kota besar.
“Program XL saat ini, bertujuan untuk menyelenggarakan
kompetensi yang mampu mendukung dunia bisnis yang lebih produktif. Salah
satunya, Telco Challenge yang kami buka sejak bulan lalu hingga saat ini. Kami
sengaja menantang mahasiswa untuk mengeluarkan ide-ide mereka, terutama pada
yang berbasis pemanfaatan teknologi digital, termasuk usaha kecil dan menengan
(UKM),” paparnya belum lama ini di kantornya, Jalan AP Pettarani, Makassar.
Selain itu, pengembangan kompetensi yang dilakukan XL diharap mampu
menghasilkan ide-ide brilian yang bisa mengubah kondisi masyarakat agar menjadi
lebih baik lagi. “Saat ini, ada 20 mahasiswa yang mendaftar dari berbagai universitas
di Makassar. Mereka telah menunjukan bakat dan kemampuannya, salah satu bentuk
penilaiannya meliputi isi presentasi kedalaman penelitian, target market, dan
orisinalitas serta presentasi tim, termasuk struktur logika, kepercayaan diri,
dan penguasaan audience,” ulas Mozes.
Ditambahkan, saat ini pihaknya telah menerima 30 proposal yang
nantinya akan dibagi dalam 30 kelompok. “Setiap kelompok terdiri lima orang,
yang akan menciptakan sarana digital baru dan orisinil. Khusus seleksi di
Makassar, sudah mencapai 20 mahasiswa yang menunjukkan bakatnya. Mereka berasal
dari sejumlah universitas di Makassar, bahkan ada dari Manado dan Kendari. Nantinya,
akan dinilai empat juri dari manajemen XL di setiap kota,” imbuhnya.
Mozes memaparkan, program ini mengajarkan tiga kompetensi utama,
yaitu komunikasi efektif, manajemen perubahan, serta jiwa kewirausahaan. “Ketiga
hal tersebut merupakan keahlian utama atau life skills yang dibutuhkan seorang
pemimpin untuk mencapai level global. Metode belajar yang diterapkan berupa
perpaduan antara kelas tatap muka sebanyak lima kali dalam setahun, belajar
dengan memanfaatkan program-program berbasis teknologi informasi komunikasi,
serta aktivitas sosial lapangan,” jelasnya.
Sementara itu, General Manager Corporate Relation and
Communication Management XL, Tri Wahyuningsih, menuturkan telah merealisasikan
kegiatan tersebut di berbagai universitas. Salah satunya di Universitas
Hasanuddin (Unhas), yang menurut manajemen XL cukup berkompeten untuk
menghasilkan ide brilian.
“Setiap tahun, kami memang
mengembangkan suatu program untuk mahasiswa maupun UKM yang sudah berjalan
rutin. Ini termasuk kegiatan kompetensi Telco Challenge yang berakhir sampai
bulan ini,” tutupnya.