![]() |
POSITIF
- OJK Regional 6 Sulampua melansir, secara umum kinerja perekonomian Sulsel
pada 2015 sejalan kinerja industri jasa keuangan Sulsel yang menunjukkan
perkembangan positif. BLOGKATAHATIKU/IST
|
BLOGKATAHATIKU - Kantor Regional 6
Otoritas Jasa Keuangan Sulawesi, Maluku, dan Papua (Sulampua) bekerja sama
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel, menggelar acara “Pertemuan Tahunan Pelaku
Industri Jasa Keuangan 2016” dengan mengambil tema “Mendorong Pertumbuhan
Ekonomi dan Meningkatkan Kesejahteraan Melalui Percepatan Akses Keuangan
Daerah”.
Kepala Regional 6 OJK
Sulampua, Bambang Kiswono, dalam sambutannya mengungkapkan, secara umum kinerja
perekonomian Sulsel pada 2015 sejalan kinerja industri jasa keuangan Sulsel
yang menunjukkan perkembangan positif.
“Kinerja industri
perbankan di Sulsel tersebut, berdasarkan indikator pertumbuhan aset, dana
pihak ketiga (DPK), dan kredit yang meningkat dari tahun sebelumnya, bahkan
lebih tinggi dibanding perbankan nasional,” terangnya di Ruang Pola Kantor
Gubernur Sulsel, Jalan Urip Sumohardjo, Rabu (10/2).
Ditambahkan, pertumbuhan
indikator perbankan itu juga disertai non performing loan (NPL) atau risiko
kredit yang terjaga. Penyaluran kredit perbankan Sulsel juga terus mengarah
pada pertumbuhan yang berkualitas, ditopang pertumbuhan kredit produktif.
“Secara keseluruhan,
fungsi intermediasi perbankan Sulsel berada pada level yang sangat tinggi,
tercermin pada tingginya loan to deposit ratio (LDR). Sementara itu, kinerja
industri keuangan nonbank dan pasar modal Sulsel, meskipun memiliki volume
usaha yang lebih kecil dibandingkan industri perbankan, tetapi secara umum
tetap dalam kondisi yang terjaga,” ungkapnya
Selain itu, dalam
pertemuan tahunan tersebut, Bambang juga mengatakan, pertumbuhan ekonomi Sulsel
pada 2015 sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel, menunjukkan pencapain
7,15 persen, jauh lebih baik dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional yang
hanya 4,79 persen.
Sementara itu, Gubernur
Sulsel, Syahrul Yasin Limpo, menambahkan, pencapaian kinerja industri jasa
keuangan juga disertai beberapa tantangan yang perlu dibenahi. Dengan
tantangan-tantangan itu, pihaknya bersama OJK membentuk tim percepatan akses keuangan
daerah di Sulsel.
Kerja sama tersebut,
juga sebagai forum koordinasi kerja sama antar seluruh elemen di daerah guna
mencari terobosan untuk membuka dan mempercepat akses keuangan yang lebih
efektif.
“Ini dengan memanfaatkan
sumber dana yang ada untuk mendukung kegiatan yang produktif di daerah. Kerja
sama ini sangat positif, karena dengan lebih terbukanya akses keuangan bagi
masyarakat di daerah, diharapkan dapat menciptakan pertumbuhan ekonomi daerah
yang lebih merata, lebih partisipatif, dan lebih inklusif,” papar Syahrul.
Kegiatan
juga dihadiri jajaran instansi daerah, Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan
Pomanto, pimpinan perguruan tinggi, pimpinan asosiasi pengusaha, pengamat
ekonomi, pelaku perbankan, dan pimpinan perwakilan lembaga negara.