![]() |
BRAND PRODUK - Founder UMKM MIC, Andi Nur Bau Masseppe saat
membakan materi pelatihan. Dalam materinya, Nur mengimbau pelaku UKM harus
membuat brand bagi produknya. BLOGKATAHATIKU/IST
|
BLOGKATAHATIKU - Pemerintah Kota Makassar melalui Dinas
Koperasi dan UKM, belum lama ini menggelar kegiatan pelatihan untuk pelaku
usaha kecil menengah (UKM) di Hotel Alden, Jalan Lasinrang, Makassar.
Kegiatan dibuka Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kota Makassar,
Gani Sirman. Dalam sambutannya, ia mengingatkan saat ini masyarakat ekonomi Asean (MEA) telah berlaku.
“Bagi pelaku UKM, tentu akan
menghadapi persaingan yang lebih sengit lagi. Karena pelaku UKM dari negara Asean
saat ini telah mempelajari bahasa Indonesia, ini semua dilakukan guna ekspansi
di pasar ritel Indonesia, tak terkecuali Makassar. Sehingga, pelaku UKM harus
tahu produk-produk apa yang dibutuhkan konsumen Kota Makassar, dan
bagaimana kemudian semua kebutuhan tersebut dapat dipenuhi sendiri agar
nantinya UKM-UKM Kota Makassar tidak kalah dengan produk dari luar,” imbaunya.
Kegiatan pelatihan yang melibatkan 100 pelaku UKM berlangsung dua
hari, 18-19 Februari. Peserta imerupakan para pengiat usaha dengan berbagai
jenis usaha, seperti kuliner, fashion, IT, travel, dan masih
banyak lagi.
Sementara itu, Kepala Bidang UKM Dinas Koperasi dan UKM
Kota Makassar Enra Efni, yang juga selaku ketua panitia kegiatan,
menjelaskan, kegiatan merupakan
bentuk kepedulian pemerintah untuk memajukan usaha pelaku UKM di Kota Makassar.
“Selain itu, kegiatan juga bagian
upaya pendataan ulang pelaku UKM yang berada di bawah binaan Dinas Koperasi dan
UKM Kota Makassar, serta upaya untuk mensosialisasikan peraturan Wali Kota No
65 tahun 2015 tentang pengurusan izin pendirian usaha yang semakin dimudahkan
dan tidak terlalu lama,” bebernya.
Terkait upaya penguatan sosialisasi, ia
mengungkapkan, saat ini Dinas KUMKM memiliki Facebook UKM Kota Makassar yang
dapat digunakan untuk mendapatkan informasi tentang kegiatan dan program
dari Dinas KUMKM.
Sementara itu, salah seorang peserta pelatihan, Muhammad Ikhsan,
yang juga penggiat UKM di bidang kuliner menuturkan, senang dapat mengikuti
kegiatan pelatihan tersebut. Pasalnya, selain bisa mendapatkan pengetahuan dari
materi yang dibawakan para trainer, juga bisa menjadi ajang promosi produk
usahanya yang sudah dirintisnya selama lima tahun.
Kegiatan pelatihan pada hari pertama bawakan akademisi Fakultas
Ekonomi Universitas Hasanuddin (FE Unhas) yang juga founder UMKM MIC, Andi Nur
Bau Masseppe. UMKM MIC adalah organisasi yang peduli terhadap pengembangan UMKM
di Indonesia.
Dalam materinya, Nur mengatakan, pelaku UKM harus membuat
brand bagi produknya. “Brand di sini berguna sebagai identitas produk. Untuk
menguatkan brand, diperlukan inovasi. Ini yang harus dihasilkan pelaku UKM agar
nantinya dapat menjawab perubahan selera konsumen,” tutupnya.