BLOGKATAHATIKU - Guna
mengantisipasi anomali iklim tahun ini, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas
Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Sulsel, Fitriani, mengatakan pihaknya
telah mengimbau kabupaten dan kota untuk mempercepat musim tanam.
Menurutnya,
pihaknya telah mengantisipasi hal terkait anomali iklim tersebut, dengan
mengirimkan surat gubernur kepada seluruh bupati dan walikota di 24 kabupaten
dan kota. “Ini untuk mengambil berbagai langkah antisipasi, misalnya dengan
mempercepat pertanaman,” terangnya, saat ditemui di Kantor Dinas Pertanian
Tanaman Pangan dan Hortikultura Sulsel, Jalan Amirullah, Makassar, Jumat
(29/1).
Oleh
karena itu, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura juga akan
mempercepat mobilisasi alat mesin tanam (alsintan) ke kabupaten dan kota. “Kami
menyiapkan ratusan alsintan seperti traktor sesuai kebutuhan kabupaten dan
kota,” beber Fitriani.
Selain
Alsintan, pihaknya juga menjamin ketersediaan pupuk di masing-masing kabupaten
dan kota. “Kami mengimbau agar persemaian tanaman dilakukan secara bersamaan
dengan pengolahan tanah, atau dengan sistem tanam pindah (Tapin). Dengan
demikian, setelah pengolahan tanah selesai, bibit padi juga siap ditanam,” ulasnya.
Fitriani
menambahkan, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura juga akan
melakukan pemeliharaan jaringan irigasi dan menyiapkan pompa untuk
mengantisipasi jika terjadi kekeringan.
Sementara
itu, Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo, mengatakan, anomali iklim memang
harus dihadapi dengan berbagai strategi. “Prediksinya, hujan akan turun dalam
intensitas yang besar, tetapi dalam jangka waktu pendek. Oleh karena itu, tidak
boleh lagi ada penundaan,” tegasnya.
Syahrul juga
menekankan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura untuk benar-benar
mengontrol pertanaman dalam 21 hari sampai 30 hari ke depan. Menurutnya,
anomali iklim tidak boleh menjadi alasan.