![]() |
LARIS - Wisata arung jeram yang mulai digandrungi di Desa
Sumberarum, Songgon, Banyuwangi, Jatim. BLOGKATAHATIKU/IST
|
BLOGKATAHATIKU - Banyaknya
mata air di lereng Gunung Raung, Banyuwangi, Jatim mulai dimanfaatkan untuk
ajang wisata baru. Salah satunya, wisata arung jeram di Desa Sumberbulu,
Kecamatan Songgon. Setiap akhir pekan, wisata yang terbilang baru ini tidaak
pernah sepi pengunjung. Selain menantang, jalur yang dilalui juga alami,
sehingga menarik wisatawan terutama domestik.
“Wisata arung jeram ini mulai diminati. Ketika weekend,
pengunjung bisa mencapai 150-200 orang sehari,” terang Yusuf, pengelola jasa
arung jeram di Desa Sumberbulu, Songgon, Jumat (5/2).
Menurutnya, pengunjung akan membeludak ketika libur
panjang. Sehari bisa tembus hingga 1.000 orang. “Arung jeram banyak dilirik
wisatawan kalangan remaja. Mereka datang dari berbagai daerah di Banyuwangi.
Ada juga yang datang dari luar kota. Jenis wisata ini memang terbilang baru.
Harga yang kami tawarkan juga relatif terjangkau, sehigga banyak wisatawan yang
tertarik,” bebernya.
Arung jeram di desa ini, sebut Yusuf, memanfaatkan aliran
sungai sepanjang 13 kilometer. Airnya yang jernih dan sejuk membuat wisatawan
betah menikmatinya. Apalagi, alamnya juga menantang.
Jasa arung jeram ini awalnya menggunakan ban bekas. Lalu,
sekelompok pemuda setempat membeli perahu karet. Sebab, jika menggunakan ban
bekas sangat berbahaya.
“Sudah tiga tahun ini, kami memanfaatkan Sungai Badeng
untuk wisata rafting. Mulai dari satu perahu karet, hingga 11 perahu karet saat
ini,” ulas Wilis, pengurus jasa arung jeram.
Kini, jasa arung jeram ini memiliki kru 50 orang. Mereka
seluruhnya warga sekitar. Sebelum turun ke lapangan, mereka wajib mengantongi
sertifikat dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) khusus untuk skiper
river guide.
“Wajib bagi karyawan untuk sekolah tentang rescue.
Karena yang dibawa ini nyawa,” ungkapnya.
Tidak hanya memanfaatkan aliran Sungai Badeng yang deras,
karyawan juga memelihara aliran sungai ini. Caranya, melakukan penanaman pohon
di sepanjang pinggir aliran sungai dan membersihkan sampah yang hanyut.