BLOGKATAHATIKU - Saat ini, sepeda
motor skuter matik (skutik) sangat digemari. Dari semua roda dua bermesin yang
beredar, skutik menguasai lebih dari separuh pengguna. Itu dari segi penjualan,
lalu bagaimana dari segi mesin? Dari data yang dilansir beberapa media
otomotif, sepeda motor skutik juga memiliki mesin dan tenaga setara sepeda
motor bebek.
Kendati
demikian, skutik ternyata “payah” dalam hal pengereman. Seperti dilansir
General Manager Aftersales and Motor Sport PT Yamaha Indonesia, M Abidin, dalam
keterangan tertulisnya belum lama ini kepada sejumlah media di Tanah Air.
Disebutkan, sistem pengereman skutik
memiliki kemampuan yang terbilang “buruk” dalam menahan laju kendaraan. Ini
apabila dibandingkan sepeda motor jenis lain.
“Kalau
boleh dibilang, skutik remnya tidak terlalu bagus. Cakram dan komponen rem
didesain lebih kecil, jadi proses saat berhenti tidak secepat sport. Selain
itu, rem belakangnya rata-rata masih menggunakan tromol,” bebernya.
Selain
komponen rem itu sendiri, pengereman pada skutik terasa kurang mumpuni lantaran
diameter roda dan tapak ban yang digunakan tidak selebar pada sepeda motor
jenis bebek dan sport. Apalagi, ukuran rodanya juga kecil sehingga daya
cengkeram di aspal juga berbeda dibandingkan saat pengendara menggunakan sepeda
motor lain.
Akan
tetapi, sebut Abidin, semua pabrikan tetap merancang skutik sesempurna dan
seaman mungkin untuk dikendarai. Selebihnya, pengendaralah yang diwajibkan
memahami kekurangan dan kelebihan skutik.
Ia menyarankan,
pengereman dengan skutik sebaiknya dilakukan dengan teknik kombinasi. “Rem
belakang digunakan terlebih dulu, setelah itu imbangi menggunakan rem depan
perlahan-lahan supaya tetap stabil. Selain itu, penarikan tuas rem sebaiknya
dilakukan pada saat jarak skutik dengan kendaraan di depan masih jauh atau
dalam jarak aman,” imbuh Abidin.