BLOGKATAHATIKU - PT Telekomunikasi
Indonesia (Telkom) Regional 7 Kawasan Timur Indonesia (KTI), berkomitmen untuk
terus meningkatkan dan memperluas layanannya guna mendorong pertumpuhan
ekonomi, khususnya di KTI.
Tingkat
pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) berbanding lurus dengan
pertumbuhan ekonomi pada suatu daerah. Hal inilah yang meneguhkan komitmen
Telkom sebagai satu-satunya perusahaan milik bangsa Indonesia yang bergerak
dalam TIK untuk terus berupaya meningkatkan dan memperluas layanan.
Hal
tersebut diungkapkan Kepala Telkom Regional 7 KTI, Mohammad Firdaus di sela press
conference terkait kiprah Telkom dalam “Kilas Balik 2015 dan Menyongsong 2016”
di Gedung Telkom, Jalan AP Pettarani, Makassar, Kamis (31/12/2016).
Menurutnya,
komitmen ditunjukkan dengan mempercepat pembangunan infrastruktur jaringan
fiber optik hingga ke seluruh wilayah Indonesia, termasuk daerah-daerah
terpencil. Untuk wilayah KTI, Telkom telah menyelesaikan proyek pembangunan infrastruktur
kabel optik bawah laut Sulawesi Maluku Papua Cable System (SMPCS) yang
diresmikan langsung Presiden RI, Joko Widodo di Manokwari, Papua Barat, 10 Mei
2015 lalu.
“SMPC
adalah jalan tol digital bawah laut yang dapat membawa data kecepatan tinggi
hingga 100 Mbps. Dengan adanya SMPCS, memudahkan semua kebutuhan komuniasi
masyarakat, baik untuk segmen perumahan maupun bisnis, enterprise, serta
goverment pada 10 provinsi yang masuk dalam wilayah Telkom Regional 7 KTI,
hingga ke seluruh kabupaten dan daerah-daerah pelosok,” terang Firdaus.
Di
2016, Telkom juga memaksimalkan layanan ke pelanggan dengan melakukan migrasi
pengguna jaringan kabel tembaga ke fiber optik.
“Dari total sekitar 500 ribu pelanggan KTI, kami telah memigrasikan 45
ribu pelanggan di 2015. Di 2016, akan dimigrasikan 200 ribu pelanggan,”
bebernya.
Menurut
Firdaus, upaya migrasi yang secara bertahap dilakukan pihaknya, juga merupakan
implementasi hadirnya produk Indihome Triple Play yang mengusung tiga layanan
sekaligus, telepon, internet, dan Usee TV.
“Dari
144 kabupaten dan kota di KTI, sudah sekitar 94 daerah yang telah dimigrasikan
ke fiber optik. Tahun depan, kami proyeksikan 20 daerah lagi yang akan migrasi
ke fiber optik. Ini fokus pada wilayah Papua-Maluku seperti Tidore, Halmahera,
dan daerah sekitarnya,” urainya.
Selain
itu, pengembangan infrastruktur dan layanan juga difokuskan di sektor poros
maritim. Firdaus menyebut, pihaknya mempersembahkan pelayanan maksimal,
terutama pada device, network, application, dan services pada delapan pelabuhan
laut di KTI.
“Saat
ini, Telkom juga melakukan upaya peningkatan penetrasi broadband di seluruh
Indonesia. Ini mengacu pada imbauan pemerintah untuk mengurangi kesenjangan
digital melalui penyediaan layanan internet menggunakan koneksi wifi. Untuk
wilayah KTI, titik acces point wifi sudah 350 venue,” urainya.
Sementara
itu, Deputy EVP Infrastruktur Telkom Regional 7, Syahrir Lubis, menambahkan,
guna memaksimalkan infrastruktur jaringan optik, pihaknya telah menggelontorkan
Rp 200 miliar.
“Di
2015, ada 500 ribu satuan sambungan fiber optik dibandingkan 2014 yang hanya 100
ribu sambungan. Ke depannya, kami akan terus meningkatkan layanan untuk
mendorong pertumbuhan ekonomi melalui akses internet,” tuturnya.
Syahrir
mengungkapkan alasan pihaknya menggenjot pembangunan infrastruktur jaringan
fiber optik, mengingat keterbatasan daerah-daerah terpencil dalam mengakses
layanan digital. “Sebelumnya, kami memang menggunakan layanan satelit (untuk
daerah terpencil), tetapi jaringan melalui satelit sangat terbatas. Ini berbeda
bila menggunakan fiber optik,” jelasnya.
Apalagi,
dengan hadirnya jaringan digital yang cepat dan efisien, pelaku sektor ekonomi
kreatif dapat merasakan manfaatnya. “Salah satunya warga Desa Rurukan di Sulut, yang sudah dapat memasarkan produk
pertanian, perkebunan, dan kerajinan mereka hingga ke seluruh dunia melalui
jaringan internet,” cetusnya.
Selain sektor ekonomi,
perkembangan yang luar biasa juga dapat dirasakan pelaku usaha yang bergerak di
segmen pariwisata. “Beberapa tempat wisata juga semakin dikenal dengan adanya
layanan komunikasi internet,” tandas Syahrir.