![]() |
SOP
KONRO - Sop Konro dibuat dari daging iga sapi pilihan yang dicampur kuah sup. Di
Makassar, menu ini sangat populer, bahkan menjadi salah satu kuliner ikonik
“Kota Daeng”. BLOGKATAHATIKU/IST
|
BLOGKATAHATIKU - Bukan hanya wisata
alam dan budaya yang ada di Kota Makassar, tetapi juga menjadi surga bagi
pecinta kuliner. Banyak makanan khas yang dapat menjadi alternatif pilihan
pelancong.
Salah
satu kota yang menjadi destinasi wisata kuliner favorit di Indonesia adalah
Makassar. Berbagai sudut kota berdiri tempat makan yang menggugah selera untuk
menyantapnya. Mulai warung, restoran, hingga tempat megah konsep kafe.
Dari
ratusan tempat makan di Makassar, beberapa di antaranya menjadi favorit dan
sering direkomendasikan untuk pendatang. Semua tempat tersebut menjual aneka
makanan khas Makassar, sebagian besar berjenis daging-dagingan.
Sop
Konro dan Konro Bakar Karebosi
Terletak
di Jalan Gunung Lompobattang, di belakang Gedung Bank Indonesia (BI), Sop Konro
Karebosi menjadi tempat pilihan utama saat ingin menyantap Sop Konro. Brand-nya
diambil dari nama alun-alun Kota Makassar, yang dulunya merupakan tempat
pertama warung ini berdiri. Kini Warung Sop Konro milik Haji Hanafi ini harus
bergeser tidak jauh dari Lapangan Karebosi.
Sop Konro dibuat dari daging iga sapi pilihan
yang dicampur kuah sup. Sementara, Konro Bakar merupakan daging iga sapi
pilihan yang dipanggang dan dipadu bumbu kacang racikan khas Makassar. Untuk
satu porsi Konro Bakar, pengunjung merogoh kocek Rp 45 ribu, belum termasuk
nasi putihnya. Adapun untuk menu Sop Konro atau Sop Kikil hanya Rp 43 ribu per
porsi.
Sebenarnya,
di Makassar ada beberapa rumah makan yang menyajikan menu Sop Konro dan Konro
Bakar. Namun, tidak seistimewa dan selezat warung Sop Konro dan Konro Bakar
Karebosi.
Sop
Saudara Jalan Irian
Sop
Saudara sebenarnya berasal dari Kabupaten Pangkep, tetapi sudah populer sebagai
makanan khas Makassar. Makanan ini perpaduan daging sapi yang berkuah dan
dicampur bihun dan adonan kentang yang sudah digoreng.
Warung sop saudara cukup banyak di Kota
Makassar, namun yang menjadi rekomendasi banyak pendatang adalah warung Sop
Saudara Jalan Irian. Warung ini buka 24 jam, dan lokasinya berada tidak jauh
dari Pasar Sentral Makassar, yang menjadi pusat belanja tradisional dan banyak
dikunjungi masyarakat yang ingin mendapatkan produk fashion dengan harga murah.
Warung
Sop Saudara Jalan Irian berdiri sejak 1970-an, umumnya ramai dikunjungi pada
malam hari. Selain warga Makassar sendiri, juga menjadi pilihan utama para
pelancong yang berwisata kuliner malam. Semangkuk Sop Saudara di Jalan Irian dibanderol
Rp 20 ribu. Lebih sedap lagi bila dipadu telur bebek matang Rp 4 ribu.
Pallubasa
Serigala dan Pallubasa Onta
Menu
Pallubasa adalah sup daging sapi yang kuahnya dicampur kelapa goreng. Di
Makassar, ada dua tempat makan Pallubasa yang menjadi favorit, Warung Pallubasa
Jalan Serigala dan Warung Pallubasa Jalan Onta. Kedua warung ini lokasinya
berdekatan. Umumnya nama jalan tempat warung tersebut berlokasi dijadikan merek
warung di Makassar.
Di
Pallubasa Serigala dan Pallubasa Onta, pengunjung dapat memesan bagian-bagian daging
sapi mana kesukaannya. Misalnya, memesan daging pipi atau lidah sapi, atau bisa
juga campuran dari semua bagian tubuh sapi. Untuk menambah kelezatannya,
pengunjung memesan Pallubasa dicampur telur ayam, yang diistilahkan warga
setempat “Pakai Alas”.
Semangkuk
Pallubasa Rp 18 ribu, dan yang Pakai Alas Rp 20 ribu. Itu belum termasuk harga
nasi putih dan minuman. Dulu, sebelum dibuka ruang tambahan, banyak
penggemarnya rela antre di luar warung, menunggu pengunjung lainnya selesai
makan.
Coto
Makassar Jalan Nusantara
Di
Makassar, jumlah warung Coto Makassar mencapai ratusan. Namun hanya ada
beberapa warung coto yang patut dikunjungi oleh penggemar wisata kuliner jika
sedang berada di Makassar. Salah satu yang paling direkomendasikan adalah
warung Coto Nusantara.
Warung
yang berlokasi di Jalan Nusantara ini berdiri pertama kali tepat di depan
Terminal Peti Kemas, Pelabuhan Makassar. Saat ini, warung coto milik Haji Tutu
ini juga sudah membuka cabang di Jalan Merpati Makassar, tepatnya di belakang
Bank Sulsel di Jalan Ratulangi, Makassar.
Di
Jalan Nusantara warungnya tidak seluas di Jalan Merpati. Namun, suasana yang
ramai nan sempit ini menambah sensasi menikmati semangkuk coto panas yang baru
dimasak di kuali dengan kayu bakar. Semangkuk Coto Nusantara Rp 22 ribu,
dimakan dengan ketupat seharga Rp 1.000 perbijinya.
Menyeruput
Hangatnya Sarabba
Rasanya
tidak lengkap jika mengunjungi Makassar tidak mencicipi Sarabba. Ini merupakan
minuman khas dari ibu kota Sulsel yang banyak dijajakan di berbagai sudut kota
ini. Akan tetapi, ada satu ruas jalan yang sangat terkenal dan banyak
dikunjungi orang saat ingin menikmati segelas Sarabba, yaitu di Jalan Sungai
Cerekang.
Di
Jalan Sungai Cerekang, berjejer kedai-kedai dengan Sarabba sebagai sajian
utama. Warung ini hanya buka saat malam hari. Satu gelas Sarabba dapat memberi
kehangatan bagi siapa saja yang meneguknya. Bahan utama minuman ini adalah jahe
dan gula aren, mirip seperti minuman Bandrek kalau di Jawa Barat. Yang
membedakannya karena menggunakan santan.
Aroma wangi yang menggoda langsung menyergap
hidung begitu Sarabba hadir di depan mata. Pengunjung yang datang akan diberi
pilihan pelayan warung, apakah akan menggunakan telur, susu, madu, atau
ketiganya. Telur tersebut akan dikocok benar sebelum diguyur dengan panasnya
air dari Sarabba, sehingga ketika
meminumnya tidak terasa sama sekali bau amis yang biasanya muncul pada
telur mentah. Minuman ini dipercaya juga sebagai penambah stamina tubuh.