BLOGKATAHATIKU - Berdasarkan
hasil survei harga konsumen (SHK) yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel
pada pasar tradisional dan pasar modern atau swalayan di lima kota IHK nasional
Sulsel di pengujung 2015 yang mencakup Bulukumba, Watampone, Makassar,
Parepare, dan Palopo, menunjukkan terjadi inflasi sebesar 0,70 persen, atau
terjadi peningkatan indeks harga konsumen (IHK) dari 121,28 pada November 2015
menjadi 122,13 pada Desember 2015.
Adapun
tingkat inflasi tahun kalender 2015 dan tingkat inflasi tahun ke tahun
(Desember 2015 terhadap Desember 2014), masing-masing sebesar 4,48 persen dan
4,48 persen.
“Inflasi
Sulsel pada Desember 2015 terjadi karena enam kelompok pengeluaran mengalami kenaikan
harga yang ditunjukkan kenaikan indeks harga pada kelompok bahan makanan
sebesar 1,82 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,32
persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,26 persen,
kelompok kesehatan 0,20 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,01
persen dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,77 persen.
Sementara, kelompok sandang mengalami deflasi 0,01 persen,” terang Kepala BPS
Sulsel, Nursam Salam saat menyampaikan Berita Resmi Statistik (BRS) di Kantor BPS, Jalan Haji Bau,
Makassar, Senin (4/1).
Menurutnya,
beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada Desember 2015 antara lain
cabai rawit, angkutan udara, bawang merah, telur ayam ras, beras, tomat sayur,
tarif listrik, kendaraan sewa, cabai merah, dan daging ayam ras. Sementara, komoditas
yang mengalami penurunan harga adalah emas perhiasan, ikan cakalang, besi
beton, ikan teri basah, ikan selar, kelapa, ikan bandeng, sabun detergen bubuk,
ikan katamba, dan ikan merah.
“Kelompok
komoditas yang memberikan andil atau sumbangan Inflasi pada Desember 2015,
yaitu kelompok bahan makanan sebesar 0,4337 persen, kelompok makanan jadi,
minuman, rokok, dan tembakau 0,0521 persen, kelompok perumahan, air, listrik,
gas, dan bahan bakar 0,0583 persen, kelompok kesehatan 0,0080 persen, kelompok
pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,0004 persen dan kelompok transportasi,
komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,1416 persen, sementara yang memberikan
sumbangan deflasi adalah kelompok sandang -0,0003 persen,” papar Nursam.