BLOGKATAHATIKU - Asosiasi Pengembangan
Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Sulsel, berjanji akan
memenuhi angka kebutuhan rumah atau backlog yang mencapai 50 ribu di Sulsel.
Pemenuhan kebutuhan atas rumah tersebut, bakal diwujudkan secara bertahap
setiap tahunnya.
Wakil
Sekretaris Apersi Sulsel, Sang Abta Paonganan, menjelaskan, dari total backlog
yang ada per tahunnya, rumah yang dibangun mencapai tujuh ribu unit dengan rincian
sebanyak empat ribu unit untuk rumah subsidi, dan tiga ribu untuk nonsubsidi.
“Kami
akan terus memenuhi kebutuhan rumah tersebut, meski sampai saat ini, kontribusi
pembangunan rumah di Sulsel untuk anggota Apersi hanya sekitar 10 persen,”
bebernya belum lama ini di Resto Djuku, Wisma Kalla, Jalan Jenderal Sudirman,
Makassar.
Menurutnya,
lambatnya pemenuhan rumah tersebut juga dipengaruhi kondisi ekonomi yang
melambat, meski dari sisi penjualan terjadi peningkatan.
Sementara
itu, Ketua Apersi, Eddy Ganefo, menambahkan, hingga Desember 2015 telah
terealisasi penjualan rumah sekitar 60 ribu unit, atau sekitar 92,3 persen dari
target 65 ribu unit hingga akhir 2015 yang melibatkan sebanyak empat ribu
pengembang.
Diungkapkan,
Makassar mampu menyumbang sekitar 10 persen dari target penjualan, baik rumah
komersial maupun subsidi, meskipun perekonomian secara nasional dan global tengah
menurun.
“Di Makassar, pasar
properti masih bagus jika dibandingkan pasar di Jakarta. Sayangnya, harga rumah
di Makassar terus naik, selain disebabkan nilai jual objek pajak (NJOP) yang
melambung naik, juga karena Makassar menjadi incaran para pengembang rumah,”
tutup Eddy.