BLOGKATAHATIKU - Bank Negara Indonesia (BNI) terus berupaya menggenjot
transaksi nontunai lewat uang elektronik. Hal tersebut gencar dilakukan
lantaran bank umum milik negara (BUMN) tersebut melihat posisi perbankan saat
ini masih cukup berat mengimplementasikannya. Apalagi, sejak Gerakan Nasional
Non Tunai (GNNT) digalakkan Bank Indonesia (BI) beberapa waktu lalu,
perkembangannya belum signifikan.
Chief Executive Officer
(CEO) BNI Makassar, Slamet Djumantoro, menyebutkan, masyarakat sampai saat ini
belum tertarik memanfaatkan uang elektronik karena merasa fungsinya sama saja
dengan kartu debit.
“Transaksi uang
elektronik, kebanyakan masih berlaku di jalan tol dan minimarket tertentu,”
terangnya di sela sosialisasi GNNT di Trans Studio Mall (TSM), Jalan HM Daeng
Patompo, Tanjung Bunga, Makassar.
Dijelaskan, jika bank
lain menggarap jalan tol, BNI sendiri lebih menyasar sekolah dan kampus. Produk
uang elektronik BNI, Tap Cash, dikenalkan kepada para siswa dan mahasiswa, agar
paling tidak bisa membangun awareness guna mendukung pembayaran nontunai.
“Selain
itu, kami berharap pemerintah selalu mendukung seperti (yang dilakukan) di
Jakarta. Contohnya, transaksi pembayaran bus rapid transit (BRT) harus bayar menggunakan
uang elektronik,” tandas Slamet.