Kelola Limbah Rumah
Tangga
Pemkot Makassar
Optimalkan UMKM Berbasis Lorong
BLOGKATHATIKU - Pemerintah Kota Makassar melalui Dinas
Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Kota Makassar, terus melakukan inovasi
dalam upaya meningkatkan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Makassar, yang kini didedikasikan lewat
program berbasis lorong.
Hal tersebut dikemukakan
Sekretaris Daerah Kota Makassar, Ibrahim Saleh, selepas membuka secara resmi
bimbingan teknik pengelolaan limbah rumah tangga untuk UMKM yang diikuti 90
peserta perwakilan UMKM se-Kota Makassar di Hotel Dinasty, Jalan Lombok,
Makassar, beberapa waktu lalu. “Kegiatan ini untuk menggali potensi rumah tangga warga
Makassar, di mana limbah dikelola sehingga bisa bernilai rupiah,” tuturnya.
Selain itu, efek positif
lain yang dapat dirasakan masyarakat berkat progam ini, yakni implementasi
program Makassarta Tidak Rantasa (MTR). “Satu kali gerak, beberapa tujuan dapat
tercapai,” tambahnya.
Menurutnya, program
bimbingan ini pun lebih ditujukan untuk ibu rumah tangga (IRT) yang bermukim di
lorong, yang sebagian besar kurang produktif sehingga bisa lebih produktif.
“Program ini memperlihatkan potensi yang ada di rumah tangga, memberikan
kesiapan sumber daya, dan membuka pola pikir bagi mereka,” lanjutnya.
Namun, kesuksesan
program ini tentu perlu ditunjang kreativitas masyarakat untuk membaca
persoalan dan kebutuhan pasar. “Intinya, ditumbuhkan dulu keinginan berusaha, dilanjutkan
persiapan sumber daya, kesiapan bahan baku, dan terakhir menyiapkan pemasarannya,”
ungkap Ibrahim.
Sementara itu, Kepala
Dinas Koperasi dan UKM Kota Makassar, Gani Sirman, mengungkapkan, Dinas
Koperasi dan UKM Kota Makassar selain memberikan kesiapan sumber daya manusia
(SDM), juga mencarikan peluang bagi mereka untuk mendapatkan bantuan permodalan.
“Untuk bantuan permodalan diupayakan menjalin kerja sama dengan lembaga keuangan
yang memiliki nilai bunga relatif rendah, ataupun bank yang memiliki program
dana berugulir,” ujarnya.
Selain itu, treatment
yang akan diterapkan yakni mewajibkan kepada seluruh perhotelan yang ada di Makassar
untuk menyiapkan galeri yang akan menjadi tempat bagi UMKM Kota Makassar
memasarkan hasil kreativitas mereka. “Selain di hotel, juga akan ditempatkan di
bandara dan kantor balaikota,” tuturnya.
Menurut Gani, kerja sama
dengan beberapa provinsi pun telah dilakukan, salah satunya dengan Sidoarjo.
“Dilakukan pertukaran hasil UMKM, sehingga pemasaran lebih meluas,” ungkapnya.
Langkah lainnya yang
dilakukan guna meningkatkan UMKM, yakni dengan bekerja sama dengan pengusaha
besar dalam hal pemasaran. “Beberapa produk UMKM, telah mampu menembus pasaran,
di antaranya minuman coklat dan jahe binaan Koperasi Bambapuang, serta perajin
kursi rotan,” bebernya.
Gani menjelaskan, kali
ini pihaknya lebih banyak menyentuh lorong karena pelaku usaha ternyata banyak
di lorong tetapi tidak kelihatan. “Yang berjualan di poros jalan, ternyata
banyak yang mengambil dari lorong,” tandasnya.