BLOGKATAHATIKU - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Luwu, Sulsel, menargetkan pendapatan
asli daerah (PAD) dari sektor pariwisata dan ekonomi kreatif meningkat 400
persen pada tahun ini. Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Kabupaten Luwu, Luther Bija, saat
menggelar konferensi pers terkait Luwu Expo 2015 di Coffee Lovers, Jalan
Hertasning, Makassar, beberapa waktu lalu.
Dijelaskan, PAD yang
berhasil diraup tahun lalu dari sektor pariwisata Rp 20 juta. “Artinya, tahun
ini kontribusi ditargetkan meningkat hingga Rp 100 juta. Memang kecil, lantaran
banyak potensi pariwisata yang tidak terjual. Namun, tahun ini kami berharap
PAD sektor pariwisata bisa meningkat,” harapnya.
Memasuki hari jadinya yang kesembilan,
Kabupaten Luwu menyiapkan beragam strategi untuk menarik wisatawan dan
investasi. Kabupaten yang terbilang masih muda ini, menggelar Luwu Expo 2015
selama seminggu pada 11-17 Februari lalu di Lapangan Andi Djemma, Belopa, Luwu.
Acara diisi berbagai festival seni, seperti musik, tari-tarian, serta kegiatan lainnya.
Selain itu, Pemkab Luwu juga mengenalkan
komoditas kopi andalan yang diklaim tak kalah dibandingkan kopi Luwak. “Kopi
kami namanya kopi Bisang. Kopi jenis ini banyak tumbuh di lereng Gunung
Latimojong, tepatnya di Desa Tibussang, Kecamatan Latimojong. Sayangnya, kopi
ini belum belum terekspos,” akunya.
Sementara itu, Project Manager Sol
Do Mi Production selaku event organizer (EO) acara, Anny Marimbunna Pakata,
menambahkan, kegiatan ekspo perdana di Luwu tersebut, selain sebagai rangkaian
peringatan hari ulang tahun (HUT) kesembilan Luwu, juga bertujuan untuk
mendongkrak devisa pariwisata Luwu.
“Untuk memaksimalkan kegiatan ini,
kami menghadirkan suasana unik dan berbeda, dengan mendatangkan musisi dan budayawan,
seperti Gilang Ramadhan yang merupakan penabuh drum ternama Indonesia dan Zaenal
Beta yang merupakan pelukis tanah liat asal Sulsel, serta masih banyak
aktivitas menarik lain yang disajikan bagi pengunjung,” paparnya.