![]() |
BLOGKATAHATIKU/IST |
BLOGKATAHATIKU - Selandia
Baru dengan alamnya yang berwarna-warni, benar-benar memuaskan hobi traveling
dan fotografi kebanyakan wisatawan. Bagaimana tidak, sejak menyaksikan
keindahan alam Selandia Baru dalam film The Lord of The Rings, negara ini
menjadi salah satu destinasi favorit traveler dunia.
Memang,
Negeri Kiwi ini menawarkan berbagai destinasi wisata menarik. Yang pasti,
impian mayoritas pelancong tak lepas dari indahnya rumah-rumah mini para Hobbit
di tengah padang rumput yang hijau, gunung-gunung diselimuti salju, serta danau
biru luas membentang.
Udara
sejuk segera menerpa wajah traveler begitu menjejakkan kaki di Christchurch.
Jika bertandang pada pertengahan September, Selandia Baru merupakan masa
peralihan dari musim dingin ke musim semi, dengan temperatur berkisar 10-15
derajat Celsius.
Sebagian
pohon mulai bersemi, begitu pula rumput-rumput hijau yang dihiasi bunga-bunga
kecil. Sejauh mata memandang, terlihat “permadani hijau alami” khas Selandia
Baru. Uniknya, sembari menikmati sejuknya udara, beberapa penduduk lokal
terlihat berjalan-jalan sambil membawa anjing piaraan. Rumah-rumah tertata rapi
di sepanjang jalan, masing-masing dilengkapi kebun yang luas.
Christchurch
merupakan kota kedua terbesar di Selandia Baru sesudah Auckland. Kota ini
terkenal karena kebun-kebunnya yang indah, bangunan-bangunan tua, dan Sungai
Avon yang berliku-liku melewati pusat kota. Tidak mengherankan, Christchurch
dikenal dengan sebutan The Garden City.
Setiap
sore, warga setempat ramai berkumpul di lapangan Catedral Square untuk
bersantai. Maka, jangan heran ketika berjalan-jalan di sana, yang terlihat
adalah kebiasaan warga Selandia Baru yang sedikit “asing”. Pasalnya, tidak
biasanya penduduk di Benua Oseania tersebut menghabiskan banyak waktu untuk
kongko-kongko seperti di Indonesia.
Banyak
di antara mereka yang sedang duduk-duduk sambil mengobrol, ada yang bermain
catur raksasa yang tersedia di lapangan tersebut, dan sebagian lagi menyaksikan
atraksi menarik yang ditampilkan pemusik jalanan. Segerombol burung camar
dengan tenang bermain di lapangan dan bercanda riang dengan anak-anak kecil
yang memberi remah-remah roti.
Jangan
khawatir soal transportasi, pasalnya ada tiga sarana transportasi yang tersedia
di sana, yakni tram, punting, dan gondola. Tram adalah kereta api mini
berdesain unik, salah satu pilihan terbaik untuk membawa turis mengelilingi
Christchurch yang mungil.
Sementara, punting
merupakan perahu kecil yang dapat membawa traveler menyusuri Sungai Avon yang
tenang sambil menyaksikan induk dan anak-anak bebek “bercanda” dengan riang di
sungai. Sebagian wisatawan boleh menikmati keindahan Christchurch dari
ketinggian dengan naik gondola.