2015, Telkom Siap Digitalisasi Satu Juta UKM
BLOGKATAHATIKU - Menyongsong komunitas pasar bebas Asean atau
masyarakat ekonomi Asean (MEA) di akhir 2015, peran usaha kecil dan menengah (UKM)
merupakan salah satu sektor yang sangat penting dalam menopang perekonomian
Indonesia. Meskipun berskala mikro menengah, namun jumlah pelaku bisnis ini sangat
besar mencapai 57 juta. Pelaku UKM tersebut tersebar di Tanah Air dengan
beragam model bisnis. Dengan jumlah besar tersebut, di sisi lain UKM menjadi
pasar yang sangat besar.
Yang menarik, perkembangan UKM sendiri juga penuh
tantangan. Tidak sedikit UKM yang lahir lalu tutup dengan cepat. Namun, di saat
yang sama, semakin banyak pelaku UKM yang mampu bertahan dan berkembang menjadi
perusahaan skala besar.
Berbagai tantangan yang dialami pelaku UKM, mulai
kesulitan mendapatkan permodalan, minimnya akses pasar, tidak adanya standardisasi
pengelolaan keuangan bisnis, belum adanya strategi marketing, hingga kesulitan
pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK).
“Kami menyadari
tingkat pemanfaatan TIK di kalangan UKM masih sangat rendah, hanya pada kisaran
empat persen. Ini salah satu faktor Telkom masuk ke pasar UKM,” ungkap Direktur
Enterprise and Business Telkom, Muhammad Awaluddin, dalam sambutannya pada
workshop “Bagus Indonesia” di kota roadshow pertama, Makassar, Kamis (30/4).
Untuk itu, pihaknya menerapkan pola “3-C” dalam
melayani pelaku UKM tersebut. “C pertama adalah connectivity. Ini adalah dasar
atau basis layanan kami. Connectivity berupa penyediaan jaringan akses, baik
akses telepon maupun internet, termasuk penyediaan akses wifi yang kini telah
tersebar di berbagai titik dan lokasi,” urainya.
Sementara, C kedua adalah content. Menurut
Awaluddin, content ini sangat penting. Pasalnya, pelaku UKM harus menikmati aplikasi
yang sesuai kebutuhannya. Telkom sendiri telah meluncurkan berbagai aplikasi
khusus bagi pelaku UKM yang dijamin mampu menumbuhkan bisnisnya, seperti Bos Toko
dan Zapa, serta penyediaan website smartbisnis.co.id,” sambungnya.
Adapun C yang terakhir, community. “Kami
memfasilitasi terbentuknya atau semakin mudahnya komunitas untuk saling
berkomunikasi dan berinteraksi,” imbuhnya.
Hingga saat ini, lebih 300 ribu pelaku UKM yang sudah
teregistrasi di smartbisnis.co.id. Website registrasi ini disediakan Telkom
secara gratis. Pelaku UKM dapat memanfaatkan website tersebut untuk web builder,
promosi produk UKM, forum komunitas UKM, konsultasi, diskusi sesama UKM, dan
lain-lain.
Telkom menargetkan satu juta UKM akan bergabung
dalam smartbisnis.co.id hingga akhir 2015. Di samping website untuk kemudahan
registrasi bagi UKM, Telkom juga tengah melakukan inovasi produk dan layanan bagi
pelaku UKM, seperti Star-Connect (layanan berupa konektivitas high-speed internet),
Star Care (layanan contact-center), Star Cloud (layanan berbasis komputasi
awan), dan Star-Pay (layanan pembayaran dan jasa kirim terima uang). Star Series
merupakan inovasi Telkom dengan filosofi smart solution for SME, trusted,
affordable, dan reliable.
“Tentu saja, kami bukan hanya meluncurkan aplikasi
dan menyediakan jaringan akses, namun yang terpenting adalah sisi edukasi. Telkom
selalu memberikan edukasi, baik berupa talkshow di berbagai kota maupun terjun
langsung atau blusukan ke sentra-sentra UKM. Kami sadar, memang butuh napas dan
langkah yang panjang untuk mengedukasi pasar UKM agar sadar terhadap pentingnya
TIK. Kendati begitu, ini tak menyurutkan kami demi kemajuan UKM Indonesia,” tambah
Awaluddin.
Di 2015 ini, Telkom kembali meluncurkan program
gerakan edukasi untuk UKM di 30 kota Indonesia, yang diberi nama Bina Aspirasi
untuk Gerakan sejuta UKM di Seluruh Indonesia (Bagus Indonesia). Program ini terinspirasi
sukses pelaksanaan “Indipreneur Festival” yang diadakan Telkom pada 2013-2014.
Melalui gerakan Bagus Indonesia inilah, Telkom akan mewujudkan digitalisasi satu
juta UKM di Indonesia.
Bertempat di Hotel Horison, workshop Bagus Indonesia
dihadiri 100 peserta. “Kegiatan dilaksanakan dalam bentuk talkshow dan demo
layanan yang mendukung bisnis UKM itu sendiri, seperti demo layanan Bostoko,
Jarvis, dan Smartbisnis,” urai Awaluddin.
Talkshow dipandu Manager Community Activation DBS, Irena
Aldanituti. Adapun General Manager Micro Business DBS, Ace Endun Suwarta,
bertindak sebagai pemateri. Dalam kesempatan ini, Ace menjelaskan perkembangan
bisnis online di dunia dan Indonesia. Sementara, Co-Founder startupbisnis.com, Rhein
Mahatma, memaparkan bagaimana membangun konsep bisnis online dan e-commerce. Andi Tenriajeng, Effendy
Wongso/Foto: Effendy Wongso