![]() |
BLOGKATAHATIKU/EFFENDY WONGSO |
Tujuh
peserta dari Pusat Bahasa Mandarin Universitas Hasanuddin (Unhas) adu
keterampilan bahasa Mandarin di ajang final Chinese Bridge Contest yang digelar
di Aula Prof Mattulada, Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Unhas, Tamalanrea, Makassar,
Kamis, 17 April.
Sebelumnya,
ketujuh peserta tersebut berhasil mengungguli puluhan mahasiswa lainnya dalam
babak kualifikasi di tempat yang sama, Rabu, 3 April lalu. Selain adu kecakapan
dalam berbahasa Mandarin, peserta juga menunjukkan bakat lainnya, khususnya
terkait budaya Tionghoa seperti menari, menyanyi, dan opera. Dalam ajang ini,
Yunita Wijaya dan Zhang Shu Mei terpilih sebagai pemenang pertama, dan berhak
mewakili Sulsel untuk ajang nasional Chinese Bridge Contest 2014 yang akan
diadakan di Jakarta.
Ketua
Program Bahasa Mandarin Unhas, Fang Qiang, saat dikonfirmasi setelah acara,
mengatakan, Chinese Bridge Contest bertema “My Chinese Dream” ini, merupakan
salah satu agenda yang sukses diadakan Pusat Bahasa Mandarin Unhas. “Chinese
Bridge Contest sudah ada sejak 2002, dan untuk kedua kalinya diadakan di Unhas.
Kontes ini diadakan setiap tahun, antara Maret-Mei,” ujar dosen bahasa Mandarin
dari Hanban Univesity, Beijing, Tiongkok ini.
Dijelaskan,
Chinese Bridge Contest adalah sebuah kompetisi internasional yang diadakan
pemerintah Tiongkok untuk mahasiswa asing dalam menunjukkan kemampuan bahasa Mandarin
mereka. “Nah, selain itu, peserta juga dituntut berwawasan luas seperti
pengetahuan tentang seni dan budaya Tionghoa, baik lagu Mandarin maupun tari dari Tiongkok,”
papar pria yang sudah mengajar bahasa Mandarin selama empat tahun di Makassar
ini.
Fang
Qiang menambahkan, secara filosofis, “bridge” dari kata Chinese Bridge Contest,
dapat diartikan sebagai simbol penghubung, yakni jembatan. “Nah, melalui
jembatan itulah Tiongkok, khususnya kami dari Hanban University, yang masih
kental dengan kebudayaan tradisionalnya, membuka diri untuk berbagi kebudayaan
dengan negara-negara lain, termasuk Indonesia,” ungkapnya.
Sejauh
ini, Pusat Bahasa Mandarin Unhas telah memberikan beasiswa magister kepada 200
mahasiswa dari berbagai program sarjana, strata satu hingga strata tiga, untuk
mengikuti program bahasa Mandarin di Hanban/Confucius Institute Headquarters,
Beijing, Tiongkok.
“Di
sana, selain belajar bahasa Mandarin selama satu tahun, mereka juga magang di
beberapa instansi untuk menambah wawasan tentang kebudayaan Tiongkok,” beber
Fang Qiang.
Pusat
bahasa Mandarin yang juga berkantor di Jalan Sunu, sebut Fang Qiang, resmi
didirikan pada 2 Februari 2011. Setiap tahun, pihaknya mengajar sekitar 500 hingga
700 orang mahasiswa maupun kalangan umum.
“Kami
juga mengadakan program Summer Camp, di mana mahasiswa yang berprestasi
berkesempatan mengunjungi Beijing selama dua minggu, dengan akomodasi, di luar
visa dan tiket, ditanggung Hanban University,” tandasnya. (blogkatahatiku.blogspot.com)
No comments:
Post a Comment