![]() |
Foto: Effendy Wongso |
Pertumbuhan
perekonomian Makassar yang terlihat dari kemacetan masif, yang sering terjadi
pada hampir setiap ruas jalan, paling tidak besar pengaruhnya lantaran
kepemilikan kendaraan masyarakat yang semakin tidak terkendali, baik mobil
maupun sepeda motor.
Hal
tersebut diungkapkan oleh Sales Counter Indo Mobil, Nita saat ditemui di Jalan
Veteran Selatan, Makassar, Senin (10/2/2014). Dikatakan, permintaan jumlah
mobil baru meningkat lantaran kebutuhan masyarakat terhadap mobil itu sendiri.
Menurutnya,
selain karena ketergantungan terhadap mobil, sebagian masyarakat juga tidak
dapat terlepas dari fungsi mobil tersebut, baik sebagai sarana akomodasi bagi
usaha yang dijalaninya, maupun hal-hal yang sifatnya pribadi.
“Permintaan
untuk jenis mobil baru meningkat karena down payment (DP) atau uang mukanya
yang sudah murah. Saat ini, dengan DP Rp 30 juta ditambah angsuran Rp 1,4 juta
per bulan, tinggal sedikit saja sudah bisa sama dengan angsuran motor,”
tuturnya.
Selain
itu, permintaan terhadap banyaknya mobil baru disebabkan oleh kenaikan suku
bunga pada mobil bekas, yaitu sekitar 11 persen. Sedangkan suku bunga pada
mobil baru hanya tujuh persen, sehingga orang beralih ke mobil baru.
“Nah,
belum lagi sudah banyaknya penjualan mobil baru murah yang sudah bisa didapat
di bawah harga Rp 100 juta, sehingga peminat mobil bekas mulai berkurang.
Kalaupun ada, yang dicari jenis mobil keluaran 2004 atau 2006. Jenis mobil
Avanza keluaran 2006 masih dicari, di bawah keluaran tahun itu sudah tidak ada
peminat lagi,” paparnya.
Nita
menyebut, keuntungan yang didapatkan dari penjualan mobil “second” per mobil
tahun lalu mencapai Rp 5-7 juta, sedangkan mobil baru lebih dari itu. “Soal
keuntungan mobil baru itu rahasia, yang jelas ada keuntungan,” ujarnya, enggan
mengungkap omset untuk jenis penjualan mobil barunya.
Terkait
kenaikan BI Rate, ia mengatakan juga berdampak pada kenaikan DP mobil yang
mencapai 35 persen. Padahal, bila dibanding tahun lalu DP hanya sekitar 25-30
persen untuk semua jenis mobil.
Sementara
itu, pemilik showroom Adipura Motor, Jhon saat ditemui di jalan yang sama,
mengungkapkan pertumbuhan penjualan mobil baru tak lepas akibat pengaruh
pemberian DP rendah untuk semua jenis mobil baru tersebut.
“Ini
berdampak pada menurunnya permintaan untuk mobil bekas yang mencapai 70
persen,” bebernya.
Dalam
dua tahun terakhir, sampai pertengahan tahun di 2013 lalu, peminat mobil bekas
masih banyak. Keuntungan yang diperoleh pun bisa sampai 40 persen per mobil,
tetapi untuk tahun ini tidak ada sama sekali.
“Mobil
untuk keluaran lama kadang dijual di bawah harga sehingga berdampak pada
kerugian. Ini praktis bikin tutup showroom,” tandas Jhon. (Chaerani
Arief/blogkatahatiku.blogspot.com)
No comments:
Post a Comment