![]() |
Foto: Istimewa |
Hanya
dengan modal kecil sudah bisa membuka usaha, bagaimana caranya? Hal tersebutlah
yang kini dijawab oleh Reza Maronie. Hanya dengan modal Rp 1 juta, mereka yang
memiliki semangat entrepreneur, sudah bisa menjadi mitra dari usaha Les Baca
Anak Hebat (AHe). Usaha tersebut didirikan oleh Rohmat Shopianto SPd, seorang
praktisi pendidikan, pemerhati dan pencinta anak-anak, sekaligus entrepreneur.
Perkenalan
Reza dengan program les baca AHe terjadi secara tidak sengaja. Pada saat itu, ia
sudah memiliki bisnis yang juga bergerak di bidang pendidikan, yaitu sekolah TK
dan Playgroup Khalifah. Untuk lebih mengembangkan kualitas anak didik, Reza
berencana mau membuka les baca sebagai ekstrakurikuler di sekolahnya. Melalui
salah seorang guru di sekolah miliknya, didapatlah informasi adanya program les
baca bernama AHe.
Sebelum
memutuskan untuk menjalin kerja sama dengan AHe, ia terlebih dulu melakukan
browsing melalui internet. Dari media dunia maya tersebutlah, ayah dua orang
anak ini mengetahui kalau AHe sudah memiliki 300 unit cabang di Indonesia.
Metode belajar AHe menggunakan pendekatan psikologis yang sistematis, mudah dan
menyenangkan, sehingga anak-anak dapat merasakan kegembiraan dalam belajar.
Di
Makassar, ia dipercaya oleh pemiliknya untuk membesarkan les baca tersebut
dengan status sebagai event organizer (EO) dan pelatih berlisensi AHe untuk
kota Makassar. Agar memiliki status tersebut, diakui dirinya harus mengeluarkan
sejumlah biaya ke kantor pusat, tanpa merinci berapa besar biaya yang
dikeluarkan.
Antara
Reza dengan Rohmat Shopianto SPd, pemilik otoritas kantor pusat menjalankan
konsep bisnis semi franchise. “Saya lebih memilih konsep kemitraan dibandingkan
harus membangun brand sendiri, karena mereka sudah punya sistem operasional
yang sudah teruji dan terpercaya. Dengan demikian saya tidak perlu lagi
membangun sendiri sistem dari nol,” ungkap Reza.
Sejak
dibuka di Makassar pada November 2013, AHe Makassar sudah memiliki dua cabang,
yaitu di Kelurahan Sudiang dan Banta-bantaeng. Untuk cabang Banta-bantaeng
merupakan milik Reza sendiri, sedangkan cabang Sudiang dibuka dengan konsep
kemitraan. Di Banta-bantaeng sudah punya sekitar 50 orang murid.
Bagaimana
cara untuk bermitra? Syarat pertama yang harus dipenuhi, jelas Reza adalah
memiliki tempat untuk membuka usaha les baca, di mana di lokasi calon tempat
belum pernah ada dibuka les baca AHe di sana. Setiap kelurahan hanya
diperbolehkan ada dua unit usaha les baca AHe. Setelahnya bisa mengajukan
permintaan menjadi mitra ke Reza sebagai EO yang dipercaya memegan wilayah Kota
Makassar.
Setelah
syarat tersebut bisa dipenuhi, calon pelaku usaha harus memiliki modal usaha.
Uniknya karena modal yang dibutuhkan terbilang sangat kecil. Cuma dengan Rp 1
juta yang diserahkan kepada pemegang lisensi AHe di Makassar, dalam hal ini
dipegang langsung oleh Reza, pelaku bisnis sudah bisa membuka satu unit les
baca AHe.
“Pelaku
usaha akan mendapatkan lisensi unit, lisensi mengajar dan Sistem Operasional
(SOP) Les Baca Ahe. Untuk perlengkapan akan mendapatkan media ajar satu set dan
papan nama usaha,” jelasnya.
Mengapa
sebaiknya memilih bisnis pendidikan? Itu karena menurut Reza, bisnis pendidikan
memiliki prospek yang sangat besar di Kota Makassar. Bisnis pendidikan bisa
dikatakan antikrisis, karena pendidikan merupakan salah satu faktor penting
untuk kelanjutan suksesnya hidup seseorang. Selain itu, demand atau permintaan
untuk menjadi murid di sebuah lembaga pendidikan cenderung stabil. Yang lebih
penting lagi, dengan bergelut di bidang pendidikan, seseorang akan dapat ikut
serta dalam upaya mencerdaskan anak bangsa.
Apalagi
Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) saat ini sudah melarang pelajaran
baca tulis dimasukkan sebagai kurikulum di sekolah Taman Kanak-kanak (TK),
sehingga peluang bisnisnya semakin besar, karena tidak ada lagi program baca
tulis di tingkat formal anak usia dini
Peluang
bisnis ini sangat cocok untuk mereka yang berprofesi sebagai guru TK/SD, ibu
rumah tangga, maupun mahasiswa yang ingin memiliki penghasilan tambahan. (blogkatahatiku.blogspot)
No comments:
Post a Comment