Telkom Luncurkan SME Indonesia Bisa
![]() |
Foto: Effendy Wongso |
Setelah
sukses menciptakan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) dalam hal pemasaran
aplikasi untuk modernisasi sektor bisnis Small Medium Enterprise atau Usaha
Kecil Menengah (UKM), “BosToko” di pengujung 2013 lalu, kini PT Telekomunikasi
Indonesia, Tbk (Telkom) semakin percaya diri untuk menggarap potensi pasar UKM
yang masih terbuka luas.
Sebelumnya,
Telkom juga telah mewujudkan komitmen terhadap pengembangan UKM melalui Program
Indonesia Digital Entrepreneur (Indipreneur) yang dicanangkan di awal 2013
lalu, yakni pencanangan pengembangan terhadap 100 ribu UKM se-Indonesia.
Memasuki
2014, Telkom kembali meluncurkan program untuk lebih fokus menggarap sektor UKM
melalui tiga revenue driver, yakni Small Office Home Office (SOHO), Business
Solution for Community (BSC) dan Digital Media Solutions. Khusus terkait BSC,
Telkom meluncurkan SME Indonesia Bisa (SIB) guna meningkatkan kompetensi dan
nilai kompetitif UKM Indonesia menjadi lebih inovatif, produktif, dan kreatif
melalui pemanfaatan Information and Communication Technology (ICT).
Direktur
Enterprise and Business Service Telkom, Muhammad Awaluddin mengatakan, Telkom
meluncurkan program SIB, program pengelolaan 100 Sentra UKM di seluruh
Indonesia melalui penyedia solusi ICT secara mudah, murah, dan bermanfaat.
“Program
SIB telah diawali sebelumnya melalui pilot project secara terbatas pada 2013
lalu, dengan menggarap 20 Sentra UKM di wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang,
Bekasi, Serang, dan Karawang. Nah, kini akan diperluas ke seluruh Indonesia,”
terang Muhammad Awaluddin saat membuka forum media gathering peluncuran program
SIB di Jakarta, Senin (6/1).
Diungkapkan,
saat ini Telkom semakin fokus dalam menggarap pasar bisnis UKM. Pihaknya
menargetkan 500 ribu pelaku UKM dapat bergabung di 2014, dalam hal ini program
Indipreneur.
“Yang
mendasari program SIB adalah keinginan Telkom mendukung program pemerintah dan
pelaku UKM Indonesia untuk melaksanakan modernisasi dan meningkatkan kompetensi
UKM Indonesia,” ungkap Awaluddin.
Dikatakan,
pihaknya meyakini bahwa dengan memanfaatkan ICT, UKM dapa semakin produktif,
inovatif, dan kreatif sehingga akan memiliki daya saing dalam menghadapi
globalisasi serta meningkatkan kontribusi UKM dalam pertumbuhan ekonomi
Indonesia,.
“Dalam
melakukan pemasaran produk di lokasi SIB, Telkom menerapkan Strategi Paradox
Marketing berupa More For Less. Pelanggan UKM mendapatkan Layanan ICT yang
lebih komprehensif dan lebih baik namun dengan harga yang lebih kompetitif.
Dari 100 sentra UKM yang terpilih, diharapkan 70 persen UKM dapat menikmati
layanan berbasis voice dan sms (selular Telkomsel), serta 30 persen memanfaatkan
aplikasi (hardware dan software),” jelas Awaluddin yang tampak ditemani
akademisi Universitas Indonesia, Nining Idrayono Soesilo yang merupakan pendiri
UKM Center UI, dan beberapa pelaku UKM.
“Tahun
ini, Telkom menargetkan 500 ribu UKM dan diharapkan dapat menjadi satu juta UKM
di 2015. Hal ini dilakukan dengan cara memberikan insentif kepada UKM untuk
mempromosikan UKM dan produknya melalui directory service
www.smartbisnis.co.id, termasuk pembuatan website mudah secara gratis,”
tandasnya. (blogkatahatiku.blogspot.com)
No comments:
Post a Comment