Oleh Weni
Lauwdy Ratana
Gemerincing
adalah pepontoh dari sekati emas
kaki mungil
nan menggelinjang
adalah tarian
satir para dewi
Langit muram,
Gemawan adalah
pelupuk berairmata
di sini,
cinta tak lagi rancak
ketika
halimun menjelma gergasi
Dahulu terhampar
pengharapan
seperti
sebentang katifah
dari Negeri
Seribu Dongeng
dan Lelaki
adalah kupu-kupu ungu
yang menari
ditabuh genderang angin
Menangislah
dedewi
karena cinta
melantak dalam deru
: pias
pasinya adalah rahim getir
yang
melahirkan seribu katik dan kastal palsu
Di atas ranah
cinta,
Kala permadani
tak lagi indah
dalam
kerontang kemarau
kupu-kupu
bersayap patah dalam onggok mati
dan renjana
tinggal sepenggal kenangan shepia
tak bermakna
apa-apa
Cinta memang
masif di ranah ini
dan ratap
dedewi hanya menambah giris malam....
No comments:
Post a Comment