Oleh Atiek
Soewadji
Lembut
jiwa
bukan
arti dari kelemahan
Jernih
hati dan pikiran
selalu
seperti gaun yang tak teraba
Kata
yang terucap
seharum
melati putih
Menjalani
hidup mengikuti angin pagi
yang
akan kembali pada kodrat Ilahi
Saat
memandang terhenti pada si Tampan
Kelana
Jatuh dalam pelukan
Terlena
oleh sentuhan
Si
Tampan hanya mengambil
sari
manis dari Kelana
Ditinggal
dan dicampakan
Hati
yang hancur tak membuat mundur
Kelana
tak ingin terlena oleh sedih
Perempuan
bernama Kelana
bukan mainan
laki-laki
No comments:
Post a Comment