![]() |
Foto: Effendy Wongso |
Pasokan
kebetuhan telur ayam ras dibandingkan telur bebek dan ayam kampung memasuki
bulan Maulid atau peringatan hari lahir Nabi Muhammad SAW yang biasa disebut
sebagai bulan pesta telur dalam masyarakat Sulsel, mengerek keuntungan para
penjual telur.
Ramiah,
salah seorang distributor telur yang selama ini menjual secara grosir dan
eceran ini mengatakan, memasuki bulan Maulid memang memberikan keuntungan
tersendiri bagi bisnis telurnya. Meski kenaikan harga telur mengalami kenaikan
hampir dua kali lipat dari harga biasanya, tidak lantas membuat pembelinya
berkurang.
“Justru
ini menambah jumlah pasokan,” ungkapnya, saat ditemui di warungnya di Pasar
Karuwisi, Jalan AP Pettarani, Selasa (14/1).
Kenaikan
harga telur ini memang hampir terjadi setiap tahun jelang Maulid seperti saat
ini. Selama ini, kebanyakan masyarakat memang lebih konsumtif mengomsumsi
terlur jelang Maulid. “Selama jelang dan memasuki peringatan Maulid, kami biasa
menjual 600 rak per hari. Sementara jika hari biasa, hanya keluar sekitar 200
hingga 250 rak per hari,” jelasnya.
Lebih
lanjut, wanita yang telah menjadi distributor telur selama delapan tahun ini mengatakan
selain harga telur yang mengalami kenaikan, dari Rp 28 ribu per rak menjadi Rp
33 ribu per rak, jumlah pasokan pun mengalami peningkatan yang signifikan.
Peningkatan tersebut, baik harga per rak maupun intensitas pasokan, diakuinya
berkontribusi memberikan keuntungan yang luar biasa.
Terpisah,
hal yang sama pun diungkapkan oleh Sukma. Sebagai pengusaha telur grosir yang
sudah lima tahun berjualan di Pasar Terong, ia mengatakan bahwa momen Maulid
turut mendongkrak harga telur ayam ras. Kenaikan ini lebih signifikan
kenaikannya bila dibandingkan kenaikan harga telur jelang Natal tahun lalu.
Sukma
yang mendatangkan telurnya dari Sidrap ini juga menjelaskan bahwa kenaikan
harga telur tersebut lantaran banyaknya ayam sakit akibat musim penghujan
sehingga mengurangi produktivitas ayam petelur.
“Harga
sebelum Maulid sebesar Rp 33 ribu per rak, sedangkan memasuki Maulid harga
sudah berkisar Rp 36 ribu hingga Rp 40 ribu per rak,” bebernya.
Adapun
pasokannya selama bulan Maulid capai 100 rak per hari. “Jauh lebih banyak bila
dibandingkan hari biasa, di mana hanya capai 20 hingga 30 rak per hari,”
tandasnya. (blogkatahatiku.blogspot.com)
No comments:
Post a Comment