TAK TERGANGGU HUJAN DI MUSIM PENGHUJAN
![]() |
Foto: Effendy Wongso |
Neon sign bertuliskan 14022 di setiap
gerai makanan cepat saji Kentucky Fried Chicken (KFC) memang menawarkan
kemudahan bagi para pelanggan yang ingin menikmati sajian makanan dengan cepat tanpa
repot. Setidaknya, nomor dering online tersebut menjadi alternatif bagi
masyarakat yang ingin menikmati fried chicken tanpa harus kehujanan.
Di tengah guyuran hujan deras yang
melanda Makassar sepekan terakhir di awal tahun ini, dari pantauan KATA HATIKU,
aktivitas delivery bisnis jaringan berlogo Kolonel Sanders dari negara Paman
Sam tetap ramai, paling tidak saat penelusuran dilakukan di gerai-gerai utama
seperti KFC Gelael di Jalan Sultan Hasanuddin, KFC Ahmad Yani, dan KFC di Mal
Ratulangi Indah (MaRI) dan KFC Coffee di Jalan Sam Ratulangi, Makassar, tetap
ramai dikunjungi dengan tingkat order atau delivery yang stabil.
Ditemui saat hendak bertugas
mengantarkan pesanan makanan pelanggan, karyawan pesan antar KFC Ahmad Yani, Nizaruddin
(24), mengungkapkan, selama musim penghujan, delivery tak terganggu dan stabil
menerima orderan makanan.
“Tetap ramai, meskipun hujan deras.
Rata-rata pemesanan ada 15 order sehari untuk satu motor antar. Di KFC Ahmad
Yani ini, ada tiga sepeda motor antar,” ujarnya.
Ketika ditanya berapa transaksi dan
omset order antar, Nizaruddin enggan menyebutnya. Yang pasti, pesan antar tetap
harus berjalan meskipun kondisi ekstrim seperti banjir melanda beberapa area
pengantarannya. Dijelaskan, tim pesan antar di KFC Ahmad Yani sama dengan di
gerai-gerai KFC lainnya. “Beroperasinya 24 jam, jadi divisi antar KFC selalu
siap mengantar meskipun hujan deras,” ungkapnya.
Terpisah, di gerai McDonald’s MaRI, seorang
karyawan antar yang tak ingin disebut namanya, mengatakan hal yang sama. “Para
pengantar di McD (sebutan untuk McDonald’s), harus siaga, tidak peduli hujan
atau banjir, larut malam atau subuh, kami tetap harus mengantar pesanan
pelanggan,” ujarnya.
Kendati demikian, bebernya, tim antar
sering mendapat telepon order dari orang-orang yang jahil. “Ini yang bikin bete
(jengkel), sudah jauh-jauh mengantar, tapi ternyata si pemesan itu ternyata
tidak ada atau alamat palsu,” keluhnya.
Sementara itu, order via telepon di
chinese food resto, Ateng, Jalan Sangir, tetap menerima pesan antar namun terbatas.
“Tetap kami antarkan, selama tempatnya itu tidak jauh, dan hanya ‘dalam kota’.
Tapi, kebanyakan yang order makanan di sini adalah pelanggan lama,” jelas owner
Ateng yang kerap dipanggil ‘Acik’ ini.
Dijelaskan, untuk makanan order di
Ateng, ia mengenakan tarif antar Rp 2 ribu per sekali antar. “Itu hanya uang
bensin untuk anak-anak pengantar,” dalih Acik. (blogkatahatiku.blogspot.com)
No comments:
Post a Comment