Laba
dari Balik Slogan “Mens Sana in Corpore Sano”
![]() |
Foto: Effendy Wongso |
Hidup sehat adalah dambaan setiap
manusia, oleh sebab itulah semua orang berlomba-lomba ingin mewujudkan hidup
sehat dengan aktivitas olahraga demi terealisasinya slogan yang sering
didengungkan bersama, “Mens sana in corpore sano” yang berarti “Di dalam tubuh yang
kuat terdapat jiwa yang sehat”.
Alhasil, untuk mewujudkan tubuh yang
sehat tentunya harus ditunjang dengan sarana dan prasarana olahraga yang
memadai sehingga hasilnya pun akan maksimal. Untuk menunjang semua itu pula, toko
perlengkapan olahraga pun menjamur di sentra-sentra bisnis di Indonesia.
Di Makassar, toko-toko yang
menawarkan beragam perlengkapan olahraga dapat ditemui di sepanjang Jalan Somba
Opu, Jalan Boulevard Panakkukang, serta jalan-jalan protokol lainnya. Sementara
di Watampone, Sulsel, beberapa toko alat olahraga dapat ditemui di Jalan
Beringin dan kawasan pertokoan Pasar Sentral.
Hal
tersebut memang tidak terlepas dari semakin banyaknya pecinta olahraga. Sebut
saja sepakbola misalnya, yang memiliki penggemar terbanyak di antara
jenis-jenis olahraga lainnya. Untuk memenuhi kebutuhan para penggemar olahraga
ini, selain bola, pelaku usaha bisnis olahraga minimal menyiapkan kostum bola (jersey)
dari berbagai atribut klub ternama Eropa dan dunia.
“Secara kualitas, kebutuhan perlengkapan
olahraga dari berbagai jenis pada dasarnya sama saja. Ya, sepakbola, basket,
bulutangkis, tenis lapangan, dan lain-lain. Namun untuk kuantitasnya, sepakbola
sedikit lebih digemari, tapi persentasenya tidak signifikan, hampir sama,”
jelas Ina, sales representatif sekaligus bertugas sebagai kasir di Mona Sports,
saat ditemui beberapa waktu lalu di toko Mona Sports, Jalan Somba Opu, Makassar.
Ditambahkan,
klasifikasi yang agak membedakan perlengkapan olahraga yang dijualnya adalah
jenis untuk olahraga golf. Di sini, alat-alat olahraga “elite” ini agak lebih
tinggi harganya dibandingkan perlengkapan olahraga lainnya.
“Harganya
beragam tergantung merek, dari sekitar Rp 4 juta hingga belasan juta per stick
golf,” urainya.
Menurutnya,
selain perlengkapan yang disebutnya tadi, pendukung lain yang tak kalah
sumbangsihnya adalah penjualan trofi. “Trofi termasuk kebutuhan yang tidak dapat
lepas dari perlengkapan olahraga. Apapun jenis olahraga, masyarakat biasanya
membeli sekaligus jika ada event atau perlombaan jenis-jenis olahraga
tertentu,” paparnya.
Senada,
salah seorang karyawan toko Makassar Sports di kawasan yang sama, Jalan Somba
Opu, Jeje, melontarkan hal yang sama. Dikatakan, persentase pembelian peralatan
olahraga dari jenis olahraganya sama saja. Sepakbola, basket, bulutangkis,
tenis lapangan, tenis meja, sepak takraw, adalah jenis-jenis olahraga yang
memiliki pembeli yang sama rata.
Adapun
muasal dari produk-produk yang dijual di tokonya tersebut, wanita berambut
pendek tersebut mengatakan semuanya buatan lokal. “Buatan lokal Indonesia.
Kualitasnya dapat bersaing dengan impor, tetapi lebih terjangkau dari segi
harga,” ungkapnya.
Namun
lain halnya dengan toko Makassar Sports, owner toko Matahari Sports yang juga
berlokasi di kawasan yang sama, mengatakan bahwa produk-produk yang dijualnya
berasal dari berbagai negara seperti China, Jepang, dan beberapa negara Eropa
seperti Jerman.
“Produk
yang kami jual ada yang impor dan lokal. Tapi, saat ini memang lebih banyak
lokal karena kualitasnya sudah bagus. Untuk produk gym, buatan Jerman memang
diakui lebih baik bahan-bahannya. Ya, tapi semua itu tergantung terhadap bujet
konsumen, mau pilih yang mana,” sebutnya.
Ketika
ditanyakan prospek bisnis perlengkapan olahraga, Aswin gamblang mengatakan
bahwa usaha ini sangat prospektif. Pasalnya, olahraga sudah menjadi kebutuhan
maupun gaya hidup seseorang.
“Ya,
kita lihat sajalah, siapa saja kan membutuhkan olahraga, baik alasan kesehatan
maupun hobi. Olahraga simpel saja sebenarnya, cukup dengan bermodal baju kaus,
sepatu olahraga, seseorang sudah bisa berolahraga, jogging misalnya,”
contohnya.
Dengan
alasan itulah ia optimis bisnis perlengkapan olahraga tetap dibutuhkan, apalagi
mengingat pemerintah giat mengumandangkan pentingnya arti kesehatan dengan
melakukan olahraga bagi masyarakat.
“Lepas
dari prospektif usaha di bidang ini, memang kadang-kadang permintaan
barang-barang mengalami grafik penurunan. Contohnya, di awal Agustus tahun lalu
(2013), transaksi pembelian agak turun karena masyarakat baru saja merayakan
Lebaran,” ungkap Aswin. (blogkatahatiku.blogspot.com)
Ternyata Teh Krisan Bermanfaat Untuk Ayam
ReplyDeleteKeistimewaan Dari Ayam Aduan Ekor Pendek