MOST FAVOURITE AWARD CULINARY
![]() |
Foto: Effendy Wongso |
Kondisi
Makassar yang semakin kondusif membuat para investor berani berinvestasi di
Kota Anging Mamiri ini. Hal itu membuat pertumbuhan ekonomi di Makassar
menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan. Salah satu jenis investasi
bisnis yang sangat berkembang adalah dalam bisnis kuliner.
Beragam
jenis makanan dan minuman, baik lokal khas Makassar maupun dari suatu daerah
tertentu, dapat dengan mudah ditemui di kota ini. Para pelaku bisnis kuliner di
Makassar ini juga berlomba menawarkan produk mereka melalui berbagai media
promosi guna menarik para penikmat kuliner untuk membeli dan mencicipi menu
yang mereka tawarkan.
Kendati
demikian, banyak faktor yang menjadikan suatu tempat kuliner lebih diminati
dibandingkan tempat kuliner yang menjadi pesaingnya. Salah satu faktor yang
bisa menjadikan tempat kuliner tersebut menjadi yang terfavorit, adalah
kemampuan tempat kuliner tersebut menyajikan ekuitas menu terbaik.
Hingga
saat ini jumlah rumah makan beroperasi yang tercatat telah mencapai angka 500
tempat dengan menu makanan yang beragam. Sementara itu, menurut data Badan
Pusat Statistik (BPS) Makassar, pada 2009 saja terdapat 33 objek wisata kuliner
yang tersebar di area Kota Makassar. Pesatnya pertumbuhan jumlah tempat kuliner
di ibu kota Provinsi Sulsel ini berimplikasi pada meningkatnya peta persaingan
di antara para pemain di industri kuliner.
Melihat
fenomena tersebut, sekaligus untuk mengapresiasi tempat kuliner terfavorit di
Makassar, maka sebuah lembaga survei independen asal Kota Makassar, Makassar
Research menggagas “Makassar Most Favourite Award Culinary” sebagai sebuah
penghargaan yang diberikan kepada restoran dan rumah makan yang telah sukses
membangun dan mempertahankan ekuitasnya.
Penghargaan
yang telah berlangsung selama empat tahun ini merupakan penghargaan paling
bergengsi yang diberikan kepada perusahaan restoran dan rumah makan di Makassar
atas hasil pilihan masyarakat Makassar.
“Penghargaan
ini pertama kali diberikan pada Desember 2010 lalu, dan diadakan setiap tahun
untuk menghargai para pengusaha restoran dan rumah makan yang telah membuat
Makassar terkenal dengan kulinernya,” jelas Managing Director Makassar
Research, Adhi Santoso, saat dikonfirmasi di Makassar.
Dijelaskan,
survei Makassar Most Favourite Award Culinary 2013 dilakukan dalam area Kota
Makassar, dengan melibatkan responden yang merupakan penduduk tetap Makassar,
pria dan wanita dengan usia 20 tahun hingga 55 tahun, dan tingkat status
ekonomi sosial (SES) yang diukur dari pengeluaran rutin rumah tangga per bulan
maksimal Rp 2.500.000.
“Metode
yang digunakan adalah purposive random sampling dan dipadukan dengan metode
intercept melalui wawancara langsung atau face to face interview, serta
menggunakan kuesioner sebagai instrumen pengumpul data. Makassar Research
merumuskan indikator penilaian tempat kuliner terfavorit dengan menggunakan
Most Favourite Index (MPI),” imbuhnya.
Dari
hasil tersebut, diperoleh beberapa kategori MPI setiap tahunnya seperti
kategori jenis makanannya (Mi Goreng, Pallumara, Coto Makassar, Ikan Bakar, dan
lain-lain). MPI di 2013 ini misalnya, menobatkan Rumah Makan Ulu Juku sebagai
“most favourite” restoran atau rumah makan dengan sajian Pallumara terbaik
pilihan masyarakat (60 persen), juga Rumah Makan Mie Titi dengan sajian mi
kering terbaik pilihan masyarakat (53,50 persen), demikian pula untuk
kategori-kategori lainnya sesuai jawaban dari responden.
“MFI
2013 ini diformulasikan berdasarkan variabel tunggal, yaitu restoran atau rumah
makan terfavorit berdasarkan 50 jenis makanan dan minuman. Untuk mendapatkan
nilai atas variabel tersebut, digunakan metode coding yang diperoleh dari
daftar seluruh rumah makan dan restoran yang ada di Makassar. Berdasarkan
coding tersebut, maka melalui metode descriptive statistics diperoleh modus
tertinggi berdasarkan kategori,” terangnya.
Untuk
mendapatkan predikat Most Favourite, Adhi mengatakan ada dua kriteria yang
harus dipenuhi yaitu tempat kuliner tersebut memperoleh Most Favourite Index
(MFI) dengan nilai minimal 10 persen, dan tempat kuliner tersebut berada dalam
peringkat tiga teratas di masing-masing kategorinya.
“Apabila
kedua kriteria tersebut terpenuhi, maka perusahaan dapat disebut Most
Favourite. Dengan konsekuensi ini, maka dimungkinkan terjadinya lebih dari satu
perusahaan dalam satu kategori yang mendapakan Makassar Most Favourite Award,”
tandas Chief Executive Officer PT Makassar Indomedia ini. (blogkatahatiku.blogspot.com)
No comments:
Post a Comment