britaloka.com, KUPANG - Sajian nasi goreng
sudah tidak asing bagi masyarakat Indonesia. Menu makanan yang merakyat ini
selalu bisa menjadi alternatif bersantap, baik untuk sarapan pagi, hingga makan
siang dan malam.
Bagi
penikmat kuliner Nusantara, nasi goreng yang rasanya nikmat ini juga kerap diburu
saat mereka ingin makan secara praktis, cepat disajikan, dan enak mengenyangkan.
Sejatinya, nasi goreng apapun variannya, sama-sama memiliki cita rasa lezat sesuai
bumbu dan rempah yang dipakai setiap daerah di Indonesia. Adapun “topping” yang
dipakai merupakan kreasi tipikal dari daerah yang mengeluarkan nasi goreng
tersebut.
Hal
itu tentu juga berlaku bagi Nasi Goreng Jawa. Nasi goreng Jawa, dapat dibedakan
dengan nasi goreng-nasi goreng lainnya, yaitu identik dengan rasa manis dan
gurih.
"Beda
dibandingkan nasi goreng lainnya, bumbu Nasi Goreng Jawa bisa dibilang lebih banyak,"
terang Marcomm and PR Waroenk Podjok, Yunita Kitu saat ditemui di Waroenk
Podjok, GF Transmart Kupang, Jalan WJ Lalamentik, Fatululi, Kupang, Selasa
(29/1/2018).
Selain
bumbu, Nasi Goreng Jawa juga menggunakan tambahan sedikit terasi dan sambal
dari cabai kering. Selain itu, nasi goreng Jawa juga menggunakan suwiran daging
ayam sebagai lauk, sehingga menambah rasa gurihnya.
"Sudah
memang dari awal, nasi goreng Jawa menggunakan suwiran daging ayam. Tetapi, ini
juga tergantung dari beberapa kreasi penyajian koki setiap daerah, yang
biasanya menggunakan ikan teri kering (asin) sebagai lauk,” urai Yunita.
Ia
menambahkan, Nasi goreng Jawa selain identik dengan rasa manisnya yang
diperoleh dari campuran kecap manis, juga menggunakan sayuran seperti tauge dan
sayur sawi sebagai pelengkap.
“Tidak
hanya itu, Nasi Goreng Jawa juga menggunakan irisan telur rebus, dan kerupuk
udang,” imbuh Yunita.
Diuraikan,
Nasi Goreng Jawa adalah nasi goreng khas Jawa yang berbeda dibandingkan nasi
goreng Tiongkok (Chinese Food). Perbedaannya adalah nasi goreng Tiongkok
biasanya berwarna agak kuning lantaran dicampur kari untuk versi Kanton
Singapura serta nasi goreng Tiongkok Daratan (China) berwarna merah muda dengan
lauk sayuran, daging sapi, seafood seperti udang dan cumi, atau nasi goreng
dengan saus khusus yang biasa dapat ditemui di daerah pecinan.
“Dulunya,
Nasi goreng Jawa dibumbui dengan sambal ulek yang membuat rasanya pedas, dan
dimasak secara tradisional menggunakan kayu bakar atau angl,” papar Yunita.
Dijeaskan,
Nasi Goreng Jawa pihaknya yang dibanderol Rp 44 ribu tersebut, disukai penikmat
kuliner dari berbagai kalangan.
“Seperti
Bakmi Goreng Jawa yang selalu ‘dirindukan’, Nasi Goreng Jawa juga begitu. Jadi,
menu ini masuk dalam makanan ‘sejuta umat’ yang sangat digemari di Waroenk
Podjok,” ulas Yunita.
Terkait
animo pelanggan terhadap Nasi Goreng Jawa, ia mengatakan cukup responsif.
Menurutnya, kehadiran menu itu berkontribusi mengangkat menu-menu Nusantara
pihaknya.
“Selain
Nasi Goreng Belacan khas Bali yang kami luncurkan dan menjadi menu ikonik di
Waroenk Podjok, Nasi Goreng Jawa juga tidak kalah pamor. Untuk varian nasi
goreng, makanan ini menempati rating yang cukup bagus, bahkan menyamai rating
penjualan Nasi Goreng Belacan,” beber Yunita.
Sekadar
diketahui, Nasi Goreng Jawa merupakan salah satu jenis makanan yang sangat
digemari di Indonesia, dengan menyasar berbagai kalangan, baik middle-down
maupun middle-up.
Kelezatan
Nasi Goreng Jawa bahkan disukai ekspatriat dari berbagai negara. Wisatawan
mancanegara biasanya akan mencari menu berbahan nasi ini di daerah persingaahan
pelesir mereka di Indonesia.
Nasi
Goreng Jawa memiliki banyak variasi, seperti Nasi Goreng Babat Semarang yang warnanya
agak cokelat dengan lauk babat sebagai isian. Selain itu, ada Nasi Goreng Jawa
Tengah yang warnanya merah muda dengan lauk sayuran kol dan suwiran ayam
kampung.
Tidak
hanya itu, di Jawa Timur, khususnya di Kota Surabaya, ada Nasi Goreng Surabaya yang
warnanya merah kecokelatan, dengan porsi yang besar serta agak pedas dengan
lauk irisan telur dadar dan ayam goreng.
Sementara
di Yogyakarta, ada Nasi Goreng Kampung yang warnanya merah dengan lauk telur
mata sapi dan ayam kampung goreng.
No comments:
Post a Comment