britaloka.com, KUPANG - Perkembangan
dunia kuliner yang bertumbuh secara pesat saat ini turut dipengaruhi maraknya penggunaan
internet. Kemudahan bertransaksi di dunia daring (online) yang efisien, cepat,
dan praktis dapat dilihat dari masifnya penjualan lewat toko maupun restoran
berbasis website.
Seiring hal tersebut, dalam satu dekade terakhir
pun telah bermunculan medium pendukung seperti delivery order, yang tidak hanya
disediakan para pelaku usaha kuliner, tetapi juga penyedia jasa pengantaran
yang semakin memudahkan transaksi antara pelaku usaha sebuah hotel, restoran,
dan kafe (horeka) dengan konsumennya.
Tidak ingin ketinggalan, Waroenk dan Waroenk
Podjok yang sudah menjadi destinasi kuliner favorit penikmat kuliner di Kota
Kupang, turut menjalin kerja sama kemitraan dengan Grab, sebuah perusahaan platform
(aplikasi) digital asal Singapura yang sudah hadir sejak 2012.
“Kemitraan dengan Grab Food, yang merupakan
salah satu kompartemen bisnis Grab sangat berkontribusi mengangkat penjualan
kami secara delivery. Sejak berjalan (kerja sama) pada awal November 2018 lalu,
pesanan cukup signifikan,” jelas Marketing Communication and Representative
Admin Waroenk Podjok, Noncy Ndeo dalam keterangan resminya di Waroenk Podjok,
Ground Floor (GF) Transmart, Jalan WJ Lalamentik, Fatululi, Kupang, Selasa
(13/11/2018).
Ia menambahkan, pelanggan bisa memesan berbagai
varian makanan lezat yang disediakan Waroenk maupun Waroenk Podjok hanya dengan
sekali “klik” pada aplikasi Grab pada smartphone mereka.
“Dengan Grab Food, tidak perlu khawatir
kelaparan karena makanan akan diantar dengan cepat. Selain itu, kualitas
makanan yang diantar tetap terjaga berkat tas thermal yang didesain khusus oleh
manajemen Grab Food. Intinya, order makanan jauh lebih praktis, cepat, dan
efisien,” imbuh Noncy.
Adapun mekanisme orderan makanan pihaknya, ia
menyebut sesuai standardisasi Grab Food.
“Tidak ada batasan pesanan, jadi sesuai standar
yang sudah menjadi prosedur order di aplikasi Grab Food. Restoran yang terdaftar, termasuk Waroenk dan Waroenk Podjok,
disusun berdasarkan estimasi waktu dan jarak pengiriman ke tempat konsumen, sehingga
makanan dapat disantap selagi hangat layaknya bersantap langsung di restoran,”
papar Noncy.
Sementara itu, pihak manajemen Grab Kupang yang
diwakili James, belum lama ini mengungkapkan Grab sangat mengapresiasi kekayaan
kuliner di Kota Kupang.
“Grab Food hanya menjalin kerja sama dengan
restoran terbaik, yang berarti memilih pelaku kuliner tanpa risiko. Yang pasti,
jejak rekam (company profile) mitra harus
bagus. Sehingga, setiap pesanan akan memuaskan selera para pecinta kuliner. Kami
sendiri mengapresiasi Waroenk dan Waroenk Podjok sebagai mitra dengan ‘brand’ yang
sudah cukup mumpuni di Kota Kupang,” katanya.
Sekadar diketahui, Grab sebelumnya dikenal
sebagai GrabTaxi merupakan salah satu platform Android yang bermarkas di
Singapura. Aplikasi tersebut diklaim paling sering digunakan di Asia Tenggara,
menyediakan layanan kebutuhan sehari-hari bagi para pelanggan, termasuk
perjalanan, pesan-antar makanan, pengiriman barang, dan sarana pembayaran
menggunakan e-wallet (dompet digital).
Saat ini, selain di Singapura, Grab juga menyediakan
layanan di Indonesia, Filipina, Malaysia, Thailand, Vietnam, Myanmar, dan
Kamboja. Ekspansi bisnis Grab di wilayah-wilayah itu disokong terhadap
keyakinan setiap masyarakat di Asia Tenggara harus mendapatkan keuntungan dari
ekonomi digital. Untuk itulah, perusahaan memberikan akses untuk layanan
transportasi yang aman dan terjangkau, layanan pesan-antar makanan dan
pengiriman barang, serta layanan pembayaran mobile dan finansial yang
representatif.
Di Indonesia sendiri, Grab melayani pemesanan
kendaraan seperti ojek (Grab Bike), mobil (Grab Car), dan taksi (Grab Taksi)
serta kurir (Grab Express), pesan-antar makanan (Grab Food), dan carpooling
sosial (Grab Hitch Car).
Saat ini Grab tersedia di 125 kota di seluruh
Indonesia, mulai dari Banda Aceh hingga Jayapura, Papua.
No comments:
Post a Comment