britaloka.com, KUPANG
- Salah
satu menu ikonik Nusantara yang paling disukai masyarakat Indonesia adalah
varian sop atau kerap disebut sup. Item varian sop saat ini sangat banyak,
tetapi salah satu yang paling digemari adalah sop buntut, baik dibakar maupun
digoreng.
Sebagai
pelopor menu lezat dan unik, Waroenk Podjok di bawah manajemen Waroenk tidak
ketinggalan menghadirkan menu-menu “foodmark” tadi. Tentu saja dengan racikan
maupun olahan yang berbeda, sehingga menu-menu yang hadir di resto dan kafe
berlogo “koki berkumis” ini selalu tampil beda.
Lantaran
selalu tampil beda, seperti diungkapkan Marketing Communication (Marcom) and
Representative Admin, Noncy Ndeo, pihaknya selalu dibanjiri pengunjung.
Menurutnya,
hal itu terbukti di Waroenk Oebufu. “Setiap meluncurkan menu baru, Waroenk
selalu dipadati pengunjung yang ingin mencicip menu baru kami,” ujarnya saat ditemui
di Waroenk, Jalan WJ Lalamentik, Oebufu, Kupang, Selasa (27/2/2018).
Terkait
optimistisnya Sop Buntut Bakar/Goreng bakal disukai pelanggan, Noncy mengatakan
seperti menu-menu sebelumnya yang sudah diluncurkan manajemen, menu berbahan
buntut sapi dalam kuah kaldu rempah dengan sajian nasi itu tidak lepas dari
penggunaan bahan-bahan berkualitas.
“Selain
berkualitas dengan pemilihan bahan-bahan yang bagus, seperti daging yang empuk
dan higienis, berkualitas di sini juga berarti kami tetap mengusung cita rasa berkat
racikan istimewa chef kami,” bebernya.
Noncy
menambahkan, optimistis terhadap grafik penjualan Sop Buntut Bakar/Goreng yang
tinggi itu juga beralasan karena melihat pengalaman penjualan Sup Iga Tujuh
Rempah yang sangat mumpuni di Waroenk Oebufu.
“Menu
berkuah seperti sop memang digemari. Dari grafik penjualan, Sup Iga Tujuh
Rempah dan Rawon Tulang masih menempati posisi teratas dalam penjualan menu di
Waroenk Oebufu,” paparnya.
Terkait
target porsi penjualan Sop Buntut Bakar/Goreng yang dipatok manajemen, Noncy enggan
mengungkapkannya. Akan tetapi, ia memprediksi peluncuran menu berkuah tersebut
bakal mendongkrak penjualan di Waroenk Podjok.
Sekadar
diketahui, saat ini ada sekitar lima versi sop buntut yang populer di dunia. Di
antaranya, makanan tradisional Korea, makanan Tiongkok yang lebih mirip semur, dan
ekor sapi goreng/panggang dicampur berbagai variasi sop yang merupakan makanan
populer di Indonesia.
Sementara
itu, sop buntut juga sangat digemari etnis Amerika Serikat (AS) dan Amerika Selatan.
Menu ini sendiri sudah ada sejak periode sebelum perang revolusi.
Sop
buntut dengan kuah tebal dan gurih juga populer di Britania Raya sejak abad
ke-18. Salah satu varian sop buntut yang populer di sana adalah Kreol. Sop buntut
ini dibuat dari tomat bercampur bahan ekor sapi, kentang, kacang hijau, jagung,
bawang putih, dan rempah-rempah.
Di
Tiongkok, sop buntut disebut “niu wei tang”. Sop buntut versi Tiongkok ini
justru lebih mirip paduan sop dan semur.
Secara
umum, salah satu karakter utama sop buntut adalah bahan daging ekor sapi yang
lebih masif dan padat. Ini bertentangan dengan sop buntut versi Tiongkok yang
bahan daging ekor sapinya telah dipotong dadu atau diiris menurut olahan sop
Tiongkok.