![]() |
Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto saat menghadiri Pekan Film Makassar 3 di Hotel Gammara, Jumat 21 April 2017. britaloka/Ist |
britaloka, MAKASSAR - Industri perfilman di Makassar semakin menggairahkan saja.
Terlebih setelah salah satu film lokal Makassar mampu menyabet penghargaan
ajang film bergengsi.
Adalah film Uang Panai
yang belum lama ini berhasil meraih penghargaan di Indonesian Box Movie Awards
(IBOMA) sebagai film terlaris.
Hal itu tentu menjadi
kebanggan tersendiri bagi Kota Makassar. Apresiasi pun tak ketinggalan
diberikan Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar.
Hal itu pula yang membuat
Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto ingin menantang para sineas
Makassar lainnya.
Di ajang Eight Festival
and Forum (F8) yang digagas Danny, sapaan akrab Ramdhan,
para sineas Makassar ditantang untuk turut unjuk bakat dan nyali di hadapan 100
delegasi dari seluruh penjuru dunia.
Diketahui, F8
merupakan event internasional yang telah menjadi event tahunan dan pertama kali
digelar pada 2016 lalu. Rencananya, tahun ini akan kembali
digelar pada September mendatang.
"Nantinya di F8 kita
akan mengundang 100 kota top di dunia. Saya harap film makassar uji nyali dan
uji bakat di F8 ," kata Danny di acara malam penganugerahan film terbaik
pada pekan Film Makassar ketiga di Hotel Gammara, Jumat 21 April 2017.
F8 sendiri akan
menghadirkan sejumlah item acara yang menarik di antaranya festival film,
fashion, fussion jazz, folks, fiction writer, flower, dan food.
Danny mengatakan dunia
perfilman makassar kian hari semakin berkualitas. Mulai dari garapan hingga
artis-artisnya begitu bertalenta.
Salah satu yang menjadikan
hal tersebut menarik karena bahasa dan ide cerita yang diangkat masih dalam
gaya Makassar secara orisinil.
"Ciri Makassarnya
harus kita utamakan karena itu nilai jualnya," tambahnya.
Dengan begitu, Danny mengaku
sudah semakin percaya diri mengklaim Makassar sebagai pusat perfilman di Indonesia
timur.
Memurutnya, kebangkitan
Film Makassar begitu fenomenal serta bisa mengulang sejarah masa lalu. Dulu
kata Danny, film produksi Makassar banyak yang melegenda dan masih diingat
hingga hari ini, seperti Sumur Tujuh, Sanrego, Cinta di Pantai Losari, dan
berbagai film lainnya yang merajai perfilman nasional di zamannya.
Melihat kualitas film dan
talenta yang dimiliki sineas muda Makassar itu, Danny pun mengaku siap jika
kota yang dipimpinnya ini ke depan akan menjadi tuan rumah Festival Film
Indonesia (FFI).
Apalagi, kata
Danny, hari ini film sudah menjadi media diplomasi antar negara sekaligus
sebagai city branding. Oleh karena itu, menurutnya semakin banyak film-film
lokal yang digali akan semakin banyak kekayaan budaya Bugis,
Makassar, Mandar, dan Toraja yang luar biasa ditemukan.
"Karenanya, saya
sangat mengapresiasi sineas Kota Makassar dan menyampaikan pujian. Memang Sudah pantas
dipuji. Saya lihat talenta anak-anak kita luar biasa," papar Danny.