BLOGKATAHATIKU - Survei dan pengumpulan informasi (liaison) memiliki peran
penting sebagai salah satu dasar dalam pengambilan kebijakan ekonomi oleh Bank
Indonesia (BI). Survei dilakukan untuk mendapatkan berbagai informasi terkini
yang mendukung analisis perekonomian.
Hal tersebut juga bisa
menghasilkan ekspektasi responden atas beberapa hal, seperti kondisi
perekonomian, kondisi usaha, investasi, tingkat suku bunga, lapangan kerja, dan
perkembangan harga.
“Ekspektasi responden
tersebut akan menunjang analisis, karena biasanya akan mempengaruhi perilaku
mereka atas setiap kegiatannya,” terang Direktur Bidang Survei BI, Leo
Ediwijaya dalam kegiatan “Temu Responden Survei dan Contact Liaison” di Hotel Novotel,
Jalan Chairil Anwar, Makassar, Kamis (4/2).
Karena pentingnya hasil
survei yang akurat, setiap badan yang menjadi responden wajib memberikan
keterangan dan data yang diperlukan BI. Adapun yang menjadi responden terdiri
atas berbagai sektor, rumah tangga, dunia usaha, dan pakar ekonomi.
Sementara itu, liaison
dilakukan dengan cara wawancara langsung atau tidak langsung kepada pelaku
usaha terkait perkembangan terkini dan arah kegiatan usaha dengan cara yang
sistematis serta didokumentasikan dalam bentuk laporan.
Kepala Kantor Perwakilan
BI Sulsel, M Dadi Aryadi, memaparkan, selama ini beberapa survei yang secara
rutin dilakukan BI di antaranya survei konsumen, survei pemantauan harga,
survei kegiatan dunia usaha, hingga survei kredit perbankan.
“Dari hasil survei yang
sudah dilakukan, bisa diketahui pertumbuhan ekonomi di Sulsel sepanjang tahun
lalu bisa mencapai 7,59 persen, jauh di atas pertumbuhan nasional 4,73 persen,”
bebernya.
Pihaknya
juga memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Sulsel mencapai 7,5 persen hingga 8,5
persen pada 2016, yang didukung pertumbuhan pada sektor sekunder dan tersier. Sementara,
inflasi diperkirakan pada angka empat persen dengan kisaran plus minus satu
persen,” imbuh Dadi.