BLOGKATAHATIKU - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Bank Pembangunan
Daerah (BPD), menyusun perangkat strategi baru yang akan digunakan BPD dalam mentransformasikan
perannya menjadi perbankan yang kompetitif dan memiliki daya saing industri.
Guna meningkatkan
kinerja BPD tersebut, OJK telah membuat kerangka berupa pemetaan bisnis, risiko,
dan pendukung lainnya. Pasalnya, masih terdapat sejumlah persoalan mendasar
yang perlu dibenahi dari BPD, di antaranya terkait rendahnya kontribusi kredit
produktif yang menandakan andil BPD masih sangat minim dalam pembangunan daerah.
Seperti diketahui, pangsa
pasar kredit produktif BPD hanya 26 persen. Artinya, masih sedikit upaya menggairahkan lintas
sektoral dalam berbagai proyek pemerintahan.
Hal tersebut diungkapkan
Kepala Kantor Region OJK Wilayah VI Sulampua, Bambang Kiswono. Diungkapkan, OJK
mencatat masih ada 11 BPD dengan modal inti di bawah Rp 1 triliun. Kondisi ini
dinilai menjadi momok yang membuat kinerja BPD hanya mampu jalan di tempat.
“OJK sendiri telah
meramu enam strategi dalam program transformasi ini, di antaranya melalui
pengembangan produk, pengelolaan layanan, pengembangan pemasaran, pengelolaan
jaringan, pengelolaan portofolio, dan penguatan likuiditas,” urainya.
Masing-masing BPD itu,
sebut Kiswono, akan memasuki setiap tahapan dan menetapkan sasaran dan target
bisnis sesuai kapasitas dan kesiapannya. “Untuk sasaran implementasi, OJK
membagi tiga fase yakni tahap pembangunan fondasi, percepatan pertumbuhan,
serta pemimpin pasar atau market leadership,” terangnya.
Lebih lanjut, ia
menuturkan, sejumlah strategi tersebut dinilai lebih konkrit dibandingkan
pencanangan program “Regional Champion” beberapa waktu lalu yang masih kurang
efektif. Dari pemantaun kinerja BPD sepanjang 2013 ke 2014, pertumbuhannya
sudah cukup baik. “Total aset rata-rata meningkat 13,01 persen year on year.
Pertumbuhan itu ditopang meningkatnya dana pihak ketiga (DPK) hingga 16,77
persen,” beber Kiswono.
Dengan
kondisi ini, OJK mengaku optimis terhadap enam strategi yang dirancang bakal efektif
mendorong kiprah BPD menjadi pemimpin dan grup bank terbesar di daerah, khususnya
di Sulselbar yang sudah cukup positif,” imbuhnya.