BLOGKATAHATIKU - Sampah Kota Makassar
bakal menjadi energi listrik. Dengan produksi yang saat ini mencapai 800 ton
per hari, persoalan sampah yang terus menjadi polemik dan mengepung daerah berjuluk
“Kota Daeng” selama beberapa tahun terakhir, dapat segera terselesaikan.
Dari hasil rapat kabinet
terbatas yang diikuti Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto di Istana
Negara yang dipimpin langsung Presiden RI Joko Widodo, Makassar ditunjuk
menjadi satu dari empat kota yang akan diprioritaskan dalam proyek pengelolaan
sampah menjadi energi lisrik.
Saat menyampaikan hasil
rapat kabinet terbatas, Ramdhan mengungkapkan, upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar
yang bekerja keras menangani persoalan sampah, telah berbuah hasil dan mendapat
perhatian pemerintah pusat.
“Dari tujuh daerah
kota/kabupaten, enam kota metropolitan dan satu kota besar, yakni Solo yang
hadir dalam rapat kabinet itu, Makassar telah dipilih sebagai salah satu kota yang
akan dibangunkan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTS),” bebernya.
Rencana pembangunan PLTS
yang akan memanfaatkan sampah sebagai bahan baku utama, selama ini terkendala jumlah
minimum sampah yang mencapai 1.000 ton. “Untuk menggerakkan turbin, harus 1.000
ton per hari. Namun, kami berinisiatif mencari solusi dengan cara mengkolektifkan timbunan sampah
yang telah ada,” urai Ramdhan.
Menurutnya, usulan
tersebut telah disampaikan pada dua kali kesempatan bicara yang diberikan, dan
akhirnya usulan itu diikuti seluruh kota yang hadir. Hal lain yang menunjang
penunjukan Makassar sebagai pilot project PLTS, yakni keberhasilan Pemkot
Makassar dalam menggerakkan Bank Sampah yang melibatkan peran aktif seluruh
warga.
“Pemerintah pusat
menilai Pemkot Makassar berhasil menggugah peran serta warga, sehingga membuka
peluang-peluang ekonomi lebih luas dari pengelolaan sampah ini,” ulas Ramdhan.
Ditambahkan, pengelolaan
sampah terpadu nantinya akan memberikan berbagai solusi persoalan secara
komprehensif, tidak hanya dari segi penyediaan tenaga listrik yang bakal
dihasilkan, tetapi juga penyelesaian masalah sosial seperti pengangguran dan
peningkatan ekonomi.
“Di
situlah contoh
yang telah ditunjukkan Makassar. Jadi, sudah sepantasnyalah
Makassar
ditunjuk
menjadi salah satu kota terpilih,” tutup Ramdhan.