![]() |
PASAR
BERIMAN TOMOHON - Berkunjung ke Manado, selain wisata alam, juga kurang lengkap
bila tidak berkunjung ke Pasar Beriman Tomohon. BLOGKATAHATIKU/IST
|
BLOGKATAHATIKU - Berkunjung
ke Manado, selain wisata alam, juga kurang lengkap bila tidak berkunjung ke
Pasar Beriman Tomohon. Di tempat ini, banyak jualan yang tidak lazim dijual di
masyarakat bisa didapatkan.
Masakan
Manado identik dengan budaya orangnya. Hampir setiap hari bakal ada pesta.
Mulai pesta kelahiran, ulang tahun, perkawinan, ulang tahun perkawinan, masuk
rumah baru, kedukaan, peringatan kematian. Belum lagi pesta-pesta keagamaan,
seperti Natal, Paskah, dan lain-lain. Di Manado, rasanya tiada hari tanpa
pesta.
Jenis
makanan yang tersaji di setiap pesta, antara lain Ayam Garo Rica, Ayam Woku
Balanga, Babi Rica, Babi Tore, Bebek Garo, Cakalang Fufu, Ikan Bakar Dabu-dadu
Lilang, Ikan Nike, Kuah Asam, Telur Ikan Cakalang, Tinutuan (Bubur Manado) dan
lain-lain. Sementara, untuk makanan ringan, tersedia Bagea Katu, Bobengka,
Halua Kacang, Nasi Jaha, Panada, Palabutung, dan lain-lain.
Bahan
baku semua jenis makanan tersebut sebagian besar dibeli di pasar tradisional
yang bernama “Pasar Beriman Tomohon”. Beberapa waktu lalu, penulis sempat
berkunjung ke tempat yang lebih dikenal dengan nama Pasar Ekstrem.
Pasar
ini berada di jalur wisata ke arah agrowisata Rurukan, hutan kota dan jalur
pendakian ke puncak Gunung Mahawu. Wisatawan lebih suka datang pagi-pagi untuk
melihat keunikan ekstremnya pasar di Tomohon. Makanya, Pasar Ekstrem Tomohon
menjadi salah satu objek wisata yang wajib dikunjungi wisatawan saat datang ke
Manado.
Pasar
Beriman Tomohon berjarak 25 kilometer dari pusat Kota Manado. Dari Manado,
wisatawan hanya perlu menuju ke terminal Karombasan, kemudian naik ke bus
tujuan Tomohon. Dari Pasar Karombosan, dibutuhkan waktu sekitar 45 menit untuk
bisa sampai ke terminal Tomohon. Begitu sampai, tinggal berjalan kaki sebentar untuk
bisa tiba.
Layaknya
pasar tradisional pada umumnya di Indonesia, Pasar Beriman Tomohon menjual
aneka dagangan, mulai sembilan bahan pokok (Sembako), sayur mayur, ikan, dan
kebutuhan dapur. Namun, apabila kaki melangkah lebih jauh ke dalam pasar, akan
ditemukan hewan dagangan yang tidak lazim dikonsumsi, seperti daging babi,
daging anjing, daging kelelawar, daging tikus, daging ular, dan daging kucing.
Bagi
wisatawan yang termasuk golongan penyayang binatang, berkunjung ke Pasar
Beriman Tomohon, akan membuat “geram”. Hewan peliharaan yang dikenal cerdik,
seperti anjing dan tikus, tergeletak tidak bernyawa dan menunggu pembeli yang
tertarik untuk membawa pulang serta menjadikannya makanan.
Di
pasar Tomohon, pembeli bisa memilih hewan yang masih hidup atau sudah mati
untuk dibeli. Bagi yang membeli anjing, setelah terjadi kesepakatan harga,
barulah hewan tersebut dieksekusi dengan cara diikat lehernya, kemudian dipukul
dengan besi atau kayu hingga mati dan dibakar. Daging anjing biasanya dijual Rp
250 ribu. itu tergantung ukurannya. Ritual pembantaian anjing yang dilakukan
menimbulkan kontroversi.
Yang
ingin membeli tikus, penjual menjualnya dalam kondisi sudah mati, tetapi belum
dibakar. Ada juga yang sudah dibakar, tetapi sengaja dibiarkan ekornya tidak
dibakar. Ini sebagai penanda tikus yang dijual termasuk tikus berekor putih.
Tikus yang dijual untuk dikonsumsi warga Tomohon kebanyakan diambil dari hutan.
Yang lebih disukai adalah tikus berekor putih.
Sementara,
untuk ular piton dan kucing, tidak setiap hari bisa ditemukan. Umumnya dagangan
ekstrem ini tersedia hanya pada Sabtu dan Minggu. Sebaiknya memang datang pagi
hari, supaya bisa menemukan berbagai dagangan sebelum laku terjual. Bahkan,
wisatawan bisa melihat bagaimana hewan-hewan tersebut dieksekusi sebelum
dijual.
Dulu,
daging monyet hitam, hewan langka khas Sulawesi juga diperjualbelikan. Namun,
sehubungan adanya peraturan tentang hewan yang dilindungi di Indonesia, para
pedagang sudah tidak boleh menjual daging kera.
Ekstrem
memang, namun itulah keadaan Pasar Beriman Tomohon. Bagi yang bukan merupakan
penduudk asli Sulawesi Utara, akan terkesan terlalu sadis dan menjijikkan. Tidak sedikit wisatawan yang
datang tidak tahan melihat pemandangan yang tersaji di depan mata, dan langsung
keluar kompleks pasar. Bahkan, ada juga yang sampai muntah-muntah.
Presiden
Jokowi Jijik Ditawari Tikus
Sebelum
menjadi Presiden RI, saat musim kampanye, Jokowi blusukan ke pasar Tomohon.
Salah seorang pedagang menawarkan tikus hutan kepadanya dengan harga Rp 20 ribu
per ekor. Jokowi bertanya, “Dimasak bagaimana itu tikus? Dijawab, masak rica, Pak”.
Ditawari
membeli tikus bakar, Jokowi yang sempat memegang sebatang bambu tempat tikus
ditancapkan itu meletakkannya kembali. Ia lalu menolak secara halus dengan
mengangkat kedua telapak tangannya di depan dada sambil tersenyum.
Jokowi
bersama rombongan tiba di Pasar Tomohon sekitar pukul 09.30 Wita. Mantan Wali Kota
Surakarta itu kemudian memasuki area pasar dan disambut kerumunan warga. Saat
memasuki area pasar, disambut kerumunan warga yang mengajak untuk berfoto
bersama.
Oleh-oleh
Khas Manado
Jika
kebetulan berada di Manado, kurang afdol rasanya bila tidak membawa oleh-oleh
untuk keluarga. Yang paling paling banyak dicari adalah Klappertaart. Rasanya
begitu nikmat, karena terbuat dari kelapa susu, tepung terigu, mentega, dan
telur. Untuk harga tergantung ukurannya, antara Rp 20 ribu-Rp 200 ribu.
Sementara,
Cakalang Fufu juga menjadi buruan wajib wisatawan, terbuat dari ikan cakalang
yang sudah dibumbui dan diasapi. Ikan ini dijual setelah diikat kayu lalu
dibentuk bulat. Harganya sekitar Rp 100 ribu, dan bisa diawetkan selama satu
minggu.