BLOGKATAHATIKU - Badan Pusat Statistik (BPS)
Sulsel mencatat, terjadi penurunan nilai ekspor sebesar 26,99 persen
dibandingkan Desember 2015 sebesar 107,38 juta dolar Amerika Serikat (AS) menjadi
78,41 juta dolar AS pada Januari 2016.
Kepala BPS Sulsel,
Nursam Salam dalam pemaparan Berita Resmi Statistik (BRS) terkait ekspor dan
impor di kantornya, Jalan Haji Bau, Makassar, Senin (15/2), menjelaskan,
perkembangan ekspor Sulsel menurun lantaran berkurangnya permintaan dari
beberapa negara tujuan ekspor. Menurutnya, hal ini dipengaruhi perekonomian
global yang belum stabil.
Beberapa komoditi ekspor
yang mengalami penurunan pada Januari lalu, seperti nikel dari 59,88 juta dolar
AS menjadi 33,95 juta dolar AS dan kakao dari 12,88 juta dolar AS menjadi 11,91
juta dolar AS. “Sementara, hasil laut seperti ikan dan udang, juga menurun
dengan nilai ekspor dari 6,60 juta dolar AS pada Desember 2015 menjadi 5,81
juta dolar AS pada Januari lalu,” papar Nursam.
Ditambahkan, berbeda
dengan ekspor, aktivitas impor justru meningkat sebesar 62,03 persen, dari 33,42
juta dolar AS pada Desember 2015 menjadi 54,15 juta dolar AS pada Januari 2016.
“Ada lima negara tujuan
ekspor Sulsel dengan nilai lima terbesar, yakni Jepang dengan nilai 36,54 juta dolar
AS, AS 10,66 juta dolar AS, Malaysia 6,61 juta dolar AS, Tiongkok 6,50 juta
dolar AS, dan Vietnam 4,36 juta dolar AS,” imbuh Nursam.
Sementara,
nilai impor terbesar ada pada lima negara yang menjadi pemasok utama barang
impor ke Sulsel, yakni Singapura, Tiongkok, Australia, Argentina, dan Malaysia.