![]() |
CSR
SEMEN TONASA - Syamsir (kanan), seorang pandai besi yang sudah 30 tahun
menggeluti usahanya, juga mendapatkan bantuan modal kerja dari CSR Semen
Tonasa. BLOGKATAHATIKU/IST
|
BLOGKATAHATIKU - Setiap perusahaan
memiliki tanggung jawab terhadap lingkungannya, sehingga menyiapkan sejumlah
dana corporate social responsibility (CSR). Penyaluran donasi
perusahaan-perusahaan di Sulsel beragam wujudnya. Ada yang memilih bergerak
sendiri-sendiri, juga mengumpulkan dalam
sebuah grup perusahaan.
Meskipun
isu tanggung jawab sosial perusahaan sudah cukup lama muncul di negara-negara maju,
namun di Indonesia isu tersebut baru satu dekade ini mendapat perhatian intensif
dari berbagai kalangan, baik perusahaan maupun pemerintah.
Pentingnya
CSR baru dirasakan setelah dikeluarkannya Keputusan Menteri BUMN No
Kep-236/MBU/2003 tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara dengan
Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan. Peraturan menteri BUMN memang secara
tegas tidak menggunakan istilah CSR, namun program kemitraan yang diatur
sebetulnya identik CSR. Mengenai CSR diperkuat lagi dengan keluarnya Peraturan
Pemerintah Nomor 47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan
Perseroan Terbatas
Dari
beberapa sumber, dapat disimpulkan CSR adalah suatu konsep atau tindakan yang
dilakukan perusahaan, sebagai rasa tanggung jawab terhadap sosial maupun
lingkungan sekitar perusahaan itu berada. Bentuk CSR seperti melakukan kegiatan
yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar dan menjaga
lingkungan, memberikan beasiswa untuk anak tidak mampu, dana pemeliharaan
fasilitas umum, sumbangan untuk membangun fasilitas masyarakat, dan lainnya.
PT
Semen Tonasa yang merupakan produsen semen terbesar di kawasan timur Indonesia
(KTI), terus berbenah guna mewujudkan visi misi perusahaan perseroan ini.
Sesuai visi yang diemban, Semen Tonasa bertekad menjadi perusahaan semen
terkemuka di Asia, dengan tingkat efisiensi tinggi, lebih profitable,
berorientasi masa depan, lebih kompetitif di pasar domestik dan internasional.
Untuk
mewujudkan salah satu misi perseroan terkait usaha menciptakan kondisi ramah
lingkungan terhadap masyarakat sekitarnya, Direktur Utama PT Semen Tonasa, Andi
Unggul Attas, mengungkapkan, pihaknya secara berkelanjutan dan sistematis
menerapkan program CSR, meliputi kegiatan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan
(PKBL) serta organisasi keagamaan.
Melalui
program CSR tersebut, manajemen berharap masyarakat akan merasakan manfaat atas
kehadiran Semen Tonasa di lingkungan mereka dalam meningkatkan taraf hidup dan
kesejahteraan. Peningkatan kesejahteraan masyarakat di sekitarnya, memang
merupakan komitmen dari manajemen. Termasuk juga, komitmen manajemen untuk
tetap memperhatikan lingkungan sekitarnya, melalui pemanfaatan program-program
CSR.
Manajemen
PT Semen Tonasa sangat menyadari tanggung-jawab sosial dan lingkungan pada
masyarakat, terutama yang bermukim di sekitar lokasi pabrik di Desa Biringere,
Kecamatan Bungoro, Kabupaten Pangkep, sekitar 68 kilometer dari Makassar. Untuk
memenuhi tanggung jawab itu, perusahaan merogoh kantong dari profit yang
dihasilkan untuk disalurkan kepada masyarakat melalui penyaluran dana CSR.
Sejumlah
desa di sekitar wilayah kerja Semen Tonasa mendapat bantuan dana CSR pada 2015
lalu. Beberapa desa yang masuk kategori ring satu penerima dana CSR seperti
Desa Bulu Tellue, Kecamatan Tondong Tallasa, bersama 10 desa dan kelurahan
lainnya, seperti Mangilu, Bontoa, Kalabbirang, Samalewa, Sapanang, Bulu Cindea,
Bowong Cindea, Birengere, Taraweang, dan Tabotabo.
Ketua
Forum Desa Bulu Tellue, Haspar, menjelaskan, pihaknya telah mengelola anggaran
CSR untuk kegiatan penguatan forum, penyediaan air bersih berupa pembangunan
broncaptering dan perpipaan air bersih di lokasi Tabbu Sala dan Bujung Tokka,
pembangunan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan TK, pengadaan alat mesin
pertanian dan pembangunan MCK untuk KK prasejahtera.
“Kami
sangat terbantu adanya program CSR Tonasa ini. Dana CSR ini telah ikut membantu
percepatan pembangunan desa. Kami sangat mengharapkan adanya peningkatan
anggaran untuk dana CSR di wilayah desa Bulu Tellue,” ujarnya.
Sementara
itu, Syamsir, seorang pandai besi yang sudah 30 tahun menggeluti usahanya, juga
mendapatkan bantuan modal kerja dari CSR Tonasa Bersaudara, PT Semen Tonasa. Bantuan
yang diterimanya untuk mengembangkan bengkel sederhananya di Pangkep.
Setiap
hari, Syamsir memproduksi, pisau, parang, dan alat-alat pertanian. Hasilnya, dijual
di Pangkep, Maros, Makassar, Malili, bahkan ke Kalimantan dan Papua. Baginya, CSR
dari PT Semen Tonasa sangat membantu mata pencaharian buat menghidupi
keluarganya.
“Sudah
tiga kali saya mendapat program CSR Tonasa Bersaudara, berupa bantuan modal
kerja Rp 30 juta dengan bunga dan cicilan ringan dua tahun,” akunya.
Bantuan
modal kerja yang diberikan Semen Tonasa, dipakai untuk membeli keperluan
alat-alat pertukangan, besi baja, dan menggaji dua karyawannya.
Kampung
Binaan dari CSR
Lain
lagi dengan perusahaan-perusahaan Astra yang tergabung dalam Astra Affiliated
Company (AFFCO) di Sulsel. Memasuki momen ulang tahun ke-59, sepakat
mengembangkan sebuah kampung binaan di Makassar, “Kampung Astra”. Setelah
beberapa kali survei, akhirnya terpilih Kelurahan Rappocini, Kecamatan
Rappocini.
Koordinator
AFFCO Sulsel, Suhardi, mengatakan, Kampung Astra dibentuk untuk memberikan
bantuan terhadap dunia usaha, pendidikan, kesehatan dan pengelolaan lingkungan
hidup. “Daerah yang ada di Kelurahan Rappocini sangat strategis, juga memiliki
pertumbuhan usaha yang cukup potensial. Ini merupakan salah satu dari sekian
banyak program CSR dari Astra Group,” bebernya.
Sementara
itu, Lurah Rappocini, Aulia Arsyad, menjelaskan, ada dua RW yang diberikan
bantuan oleh Astra, RW 1 dan RW 4. Bantuan tersebut diberikan pada usaha mikro,
kecil dan menengah (UMKM), PAUD, dan Posyandu. Bantuan dana pembinaan dan
pengembangan itu masing-masing Rp 5 juta. Selanjutnya, pengelolaan dana
dipercayakan kepada manajemen masing-masing pihak yang diberikan bantuan.
Donasi
untuk Pendidikan di Papua
Hotel
Best Western Plus Makassar Beach (BWPM) memiliki cara berbeda untuk menyalurkan
CSR perusahaannya. Hotel bintang empat itu memiliki dua program CSR, baik yang
bersifat nasional maupun lokal. Untuk program lokal, setiap tiga bulan sekali, manajemen
menggelar donor darah. Itu untuk membantu PMI dalam mengumpulkan darah yang
sering kekurangan stok darah di Makassar.
Marketing
Communication Best Western Plus Makassar, Abdul Azis, BWPM juga memiliki
program CSR yang bersifat nasional, yakni bekerja sama World Vision mengumpulkan
donasi di setiap jaringan BWPM, hasilnya disumbangkan pada salah satu sekolah
di Papua.
“Kami
memasang kotak sumbangan di depan reception. Semua tamu bisa memberikan
donasinya di kotak tersebut,” jelas pria hobi traveling ini.
Semua
dana yang terkumpul dari cabang Best Western, dikumpulkan ke kantor pusat untuk
diserahkan ke World Vision selaku penyampai donasi. “Kalau dari Makassar, sudah
ada sekitar Rp 2 juta yang sudah disumbangkan.