BLOGKATAHATIKU - Inovasi
revolusioner kerap melahirkan karya-karya spektakuler yang dapat mengubah
peradaban ke arah lebih baik. Tanpa perlu merunut contoh, banyak karya tersebut
masih dapat dinikmati hingga saat ini.
Tentu
saja, awalnya karya-karya tersebut berasal dari letikan ide yang
diimplementasikan dengan sungguh-sungguh. Tidak peduli segmentasinya, asal
dapat berguna bagi banyak orang maka karya tersebut dapat dikatakan adiluhung.
Lantas,
bagaimana jika hal tersebut terkait kuliner? Prinsipnya sama saja lantaran
semuanya berasal dari inovasi. Itulah yang terbersit di benak Muhammad Rizaldy
Natsir, penggagas dan pemilik jagung bakar serut “Jasbank”, saat berpikir untuk
menciptakan varian kuliner “baru”.
“Jasbank
adalah akronim jagung, sosis, bakso, nugget, dan kentang. Mengapa memilih jenis
makanan ini, karena saya melihat menu salad yang notabene berbahan jagung dan
buah sangat digemari. Dari sana, saya berpikir untuk mencoba menciptakan menu
baru berbahan jagung dengan bahan-bahan tadi,” terangnya, saat ditemui di
Kompleks Sentra Bazaar Panakkukang (bekas Pasar Segar), Jalan Pengayoman,
Makassar, Senin (4/1).
Menurut
Rizaldy, meskipun berbahan dasar jagung, namun varian yang ditawarkannya
berbeda dibandingkan suguhan jagung bakar sejenis. “Jagung Jasbank dibakar
terlebih dulu, sebelum diserut dan dicampur topping sesuai kesukaan konsumen.
Jadi, tidak asal membakar dan menyajikan secara langsung seperti jagung bakar
pada umumnya. Selain itu, ada beberapa varian rasa yang saya jual, antara lain
pedas, asin, manis, keju, dan, meises, dan coklat,” ulasnya.
Sejak
didirikan 12 Oktober 2014, dengan pushcart cabang pertama di Jalan Sunu Raya, Jasbank
telah berkembang menjadi empat cabang, di antaranya cabang Sao Eating Lt 4 Mal
Ratu Indah (MaRI), Jalan Botolempangan, dan Sentra Bazaar Panakkukang sendiri.
“Harga
Jasbank sesuai kantong konsumen, mulai Rp 10 ribu-Rp 25 ribu, tergantung porsi
ataupun permintaan topping,” papar pria kelahiran Makassar, 10 Juni 1989 ini.
Untuk
menggenjot penjualan Jasbank, bungsu dari tiga bersaudara ini menggunakan
sarana media sosial (medsos) seperti Facebook, Twitter, dan Instagram. Namun,
yang paling berkontribusi dalam hal promosi adalah sejak bekerja sama dengan
Telkomsel melalui Telkomsel Poin.
“Meskipun
baru bekerja sama sekitar Agustus 2015 lalu, tetapi tingkat penjualan Jasbank
melonjak cepat. Ini dapat dilihat dari transaksi penukaran poin yang rata-rata
terjadi setiap hari pada setiap cabang pushcart,” urai Rizaldy.
Meskipun
enggan merinci persisnya (omset), akan tetapi dari 100 persen pendapatan,
diakuinya 30 persen merupakan kontribusi dari penukaran poin Telkomsel. “Yang
pasti, sangat kontributif. Apalagi, komitmen Telkomsel untuk mempromosikan
brand Jasbank terealisasi baik dengan lima ribu SMS blast setiap cabang kepada
pengguna Telkomsel,” bebernya.
Adapun pihaknya,
sebut Rizaldy, menawarkan promo “Buy 2 Get 1 Free” atau beli dua Jasbank gratis
satu, cukup dengan menukarkan 20 poin Telkomsel pelanggan. “Saya harap, bisa
terus bekerja sama dengan Telkomsel Poin. Begitu juga ke depannya, saat siap mengembangkan
usaha ini dengan mewaralabakannya di 2017 mendatang,” tutupnya.