BLOGKATAHATIKU - Masuknya era perdangangan bebas di kawasan Asia Tenggara atau
lebih dikenal sebagai masyarakat ekonomi Asean (MEA) di 2016, memaksa stakeholder
dan para pelaku ekonomi di Indonesia untuk dapat menciptakan program ekonomi
yang representatif agar dapat bersaing terhadap negara lainnya di Asean, bahkan
dunia secara global.
Untuk itu, Badan Pusat
Statistik (BPS) akan menggelar Sensus Ekonomi 2016 (SE2016) serentak di seluruh
Indonesia pada 1-31 Mei 2016. Kegiatan yang merupakan perhelatan keempat
periode sepuluh tahunan yang sudah diadakan sejak 1986 tersebut, mengusung tema
“Menyediakan Informasi untuk Pengembangan Usaha dan Daya Saing Bangsa”. Nantinya,
petugas SE2016 bakal mendata seluruh pelaku usaha, kecuali sektor pertanian.
“Kami memandang penting sosialisasi
untuk memberikan pemahaman kepada para pelaksana sensus di Mei 2016 mendatang.
Kami juga akan memberi arahan sebelum terjun untuk mengumpulkan data di
lapangan,” terang Kepala BPS Sulsel, Nursam Salam dalam sambutannya di acara Sosialisasi
Sensus Ekonomi 2016 di Sandeq Ballroom, Lt 1 Hotel Grand Clarion Makassar,
Jalan AP Pettarani, Makassar, Senin (28/12/2015).
Selain bertujuan mengumpulkan
data dasar seluruh kegiatan ekonomi, data SE2016 tersebut bakal digunakan sebagai
landasan untuk menyusun kebijakan, perencanaan, dan evaluasi pembangunan. Ada
lima provinsi besar yang menjadi indikator kesuksesan SE2016. Dari lima
provinsi ini, Sulsel adalah salah satunya, sementara lainnya adalah DKI
Jakarta, Jawa Timur, Jawa Barat, dan Sumatera Utara. BPS Sulsel sendiri akan
menerjunkan tujuh ribu
petugas sensus.
“SE2016
memiliki peran penting menghadapi MEA 2016. Pasalnya, data atau informasi terkait
sensus ekonomi ini, menjadi landasan penyusunan kebijakan dan perencanaan
pembangunan maupun regional. Tidak hanya itu, melalui data yang ada akan
diketahui daya saing bisnis di Indonesia, serta penyediaan kebutuhan usaha
seperti tenaga kerja dan lain-lain,” beber Nursam.
Ditambahkan,
data tersebut juga dapat dimanfaatkan pelaku usaha untuk mengambil keputusan
investasi dan kebijakan terkait ekonomi lainnya. Sehingga, gambaran lengkap
tentang level dan struktur ekonomi non pertanian, termasuk informasi dasar dan
karakteristiknya, dapat terangkum dan menjadi pedoman bagi pelaku usaha atau
siapapun yang membutuhkannya, baik akademisi maupun masyarakat secara umum.
Dalam kegiatan
sosialisasi, BPS Sulsel menghadirkan Guru Besar Sosiologi Kependudukan
Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Prof Tahir Kasnawi yang membawakan
materi “Pemanfaatan Data Sensus Ekonomi”. Kegiatan
juga dihadiri pegawai BPS dari kabupaten/kota di Sulsel, humas yang membidangi
data pada satuan kerja perangkat daerah (SKPD)
Sulsel, dan wartawan dari sejumlah media massa di Makassar.