BLOGKATAHATIKU - Bank Mandiri
mengklaim penyaluran kredit di sektor pertambangan terus mengalami peningkatan,
meskipun beberapa waktu lalu perekonomian dalam kondisi lesu.
Relationship
Manager Commercial Banking Center Makassar, David Piao Sanrego, mengakui jika
beberapa waktu lalu perekonomian secara global memang lesu, namun saat ini
mulai berangsur pulih sehingga penyaluran kredit khusus di sektor pertambangan mulai
meningkat secara signifikan.
Dijelaskan,
pihaknya tengah menggandeng beberapa perusahaan yang menggarap industri tambang
maupun smelter di Sulsel, di antaranya PT Vale, PT Aneka Tambang, dan PT Titan
Mineral yang saat ini sedang membangun smelter di Bantaeng.
“Penyaluran
kredit khusus sektor pertambangan di Sulawesi dan Maluku mencapai Rp 843 miliar.
Untuk Sulsel sendiri Rp 57 miliar,” terangnya belum lama ini di kantornya,
Jalan Kartini, Makassar.
Menurutnya,
saat ini Bank Mandiri fokus menggarap industri smelter, setelah larangan
pemerintah untuk membiayai usaha ekspor konsentrat atau ekspor bahan mentah.
Namun, dengan bekerja sama beberapa perusahaan pengelola tambang penyaluran
kredit pihaknya terus meningkat.
“Baki
debet kredit Mandiri khusus Sulawesi-Maluku sekitar Rp 123 miliar pada akhir
2013, dan meningkat menjadi Rp 134 miliar pada Maret 2014, dan Juni 2015 naik
mencapai Rp 843 miliar,” paparnya.
Baki
debet merupakan saldo pokok dari plafon pinjaman yang telah disepakati dalam
perjanjian kredit, yang biasanya akan berkurang jika angsuran rutin dilakukan
atau sesuai jadwal pembayaran oleh debitur.
“Perkembangan
penyaluran kredit sektor pertambangan di Sulsel sejak 2012 mencapai Rp 9
miliar, Desember 2013 Rp 43 miliar, pada 2014 Rp 53 miliar, dan data Juni 2015
Rp 57 miliar,” beber David.
Bank
Mandiri saat ini memberikan dukungan melalui support transaksi bisnis, antara
lain cash management trade and treasury serta support untuk pembiayaan
investasi dan modal kerja termasuk kepada kontraktor pertambangan.
David
menyebut, penyaluran kredit Bank Mandiri sebesar Rp 18,5 triliun meningkat dari
0,70 persen menjadi 4,03 persen dari total kredit secara nasional yang
disalurkan hingga Juni lalu.
“Seluruh
perbankan di wilayah Sulawesi-Maluku, telah menyalurkan kredit sebesar Rp 2,45
triliun pada Juli, atau meningkat jika dibandingkan Desember 2014 yang hanya
mencapai Rp 2,36 triliun. Penyaluran kredit Sulsel sendiri sebesar Rp 420
miliar,” tutup David.