BLOGKATAHATIKU - Memasuki
musim tanam 2015-2016, Dinas Kelautan, Perikanan, Peternakan dan Pertanian
(DKP3) Kota Makassar, belum lama ini menyerahkan bantuan alat mesin pertanian
(Alsintan) kepada kelompok tani di Makassar. Bantuan tersebut diserahkan DKP3
di sela kegiatan Abbulo Sibatang bersama kelompok tani di perumahan Berlian
Permai, Kelurahan Manggala, Makassar.
Kepala Dinas DKP3, Rahman Bando, mengatakan,
Alsintan tersebut berjumlah 59 unit, di antaranya traktor roda dua sebanyak 38
unit, roda empat sebanyak satu unit, pompa air 12 unit, combine harvester empat
unit, transplanter dua unit, dan rice milling unit (RMU) dua unit.
Alsintan
yang diserahkan merupakan bantuan dari pemerintah pusat yang disalurkan kepada
kelomok tani di tujuh kecamatan, yakni Biringkanayya, Tamalanrea, Tamalate,
Manggala, Tallo, Panakkukang, dan Rappocini.
“Alat
ini diserahkan untuk membantu petani. Kami berharap, bantuan tersebut mampu
mendongkrak produktivitas hasil pertanian,” terangnya.
Rahman
menambahkan, jumlah luas lahan pertanian di Kota Makassar adalah 2.636 hektare.
Luas tersebut dari tahun ke tahun semakin sempit lantaran banyaknya pemilik
lahan pertanian yang menjual tanah mereka ke pengembang perumahan.
Oleh
karena itu, untuk menyiasati keterbatasan lahan tersebut, DKP3 fokus
meningkatkan kualitas hasil pertanian. “Kami fokus mengoptimalkan kualitas
hasil pertanian, bahkan ada beberapa lahan yang bisa panen tiga kali dalam
setahun. Makanya, kami upayakan agar hasil pertanian tidak tergantung pada
daerah lain,” ungkapnya.
Rahman
mengungkapkan, bantuan pompa air yang disalurkan sangat membantu petani di
musim kemarau. “Sehingga lahan yang menganggur bisa ditanami meski musim
kemarau. Kami optimis produksi pertanian tahun ini meningkat,” ujarnya.
Hal
senada juga dikemukakan anggota Komisi Pengendalian Percepatan Pembangunan
Strategis (KP3S), Muslim, mewakili Wali Kota Makassar. Dalam sambutannya, ia
mengungkapkan optimistisnya Kota Makassar mampu mencapai target produksi 18
ribu ton. Pencapaian itu juga sangat bergantung pada seberapa tepat perencanaan
yang dibuat.
“Musyawarah Abbulo
Sibatang merupakan perencanaan tahunan yang dibuat dalam rangka menghadapi
musim tanam. Di sinilah dibahas apa saja yang dibutuhkan guna meningkatkan
produksi pertanian,” tandasnya.