BLOGKATAHATIKU - Guna menggairahkan kembali dunia properti
yang lesu hampir sepanjang tahun ini, para bankir mengiming-imingi nasabah
berbagai tawaran menggiurkan. Di segmen kredit pemilikan rumah (KPR), kesepakatan
stakeholder final dengan menyodori bunga murah. Jika mencermati lebih jauh,
nasabah boleh jadi “bingung” menghadapi banyaknya tawaran KPR dengan klaim
bunga paling murah.
Sejumlah bank yang fokus bermain di segmen KPR,
menyodori cicilan bunga KPR di bawah 10 persen. Bank Central Asia (BCA)
misalnya, menawarkan program bunga rendah KPR 8,88 persen fixed rate atau bunga
tetap tiga tahun dan bunga 9,99 persen cap rate (batas atas) tiga tahun
berikutnya.
“Program sengaja kami keluarkan untuk
meningkatkan permintaan KPR. Sejauh ini, animo masyarakat terhadap program kami
cukup besar. Aplikasi yang masuk mengalami peningkatan,” beber Division Head
Konsumer BCA, Felicia Mathelda Simon, saat melansir program KPR pihakanya belum
lama ini.
Tak mau kalah, Bank Tabungan Negara (BTN)
menawarkan promo KPR dengan bunga 7,5 persen fixed rate dua tahun. Bank yang
mengklaim khusus bermain di sektor properti ini, berani menggunting bunga KPR
paling rendah. Promo bunga miring BTN itu, berlaku sedikitnya pada 137 proyek perumahan
27 pengembang, di antaranya Ciputra Group, Duta Putra Group, PP Properti, dan
Adhi Persada. Manajemen BTN sengaja memangkas bunga KPR demi menggenjot
permintaan kredit hingga 20 persen di akhir tahun ini.
Bunga murah BCA dan BTN dilakukan hampir seluruh
bank. Kendati demikian, tawaran fixed rate hanya berlaku selama masa periode
tertentu, dan tidak bisa diperpanjang. Nasabah harus mengamati bunga mengambang
(floating rate) yang berlaku pada bank-bank pilihannya.
Mengutip data Bank Indonesia (BI), suku bunga
dasar kredit (SBDK) KPR bank-bank besar mulai 10,25 persen hingga 14 persen. Rumus
besaran bunga akhir yang diterima nasabah yakni SBDK ditambah premi risiko
sesuai profil nasabah.
Kalkulasinya, premi risiko KPR di kisaran 0,3
persen hingga tiga persen, maka bunga KPR mengambang di pasaran sekitar 10,55
persen hingga 17 persen. Selain mencermati bunga riil KPR, calon nasabah juga
bisa memilah berdasarkan durasi waktu. Contohnya, dapat dilihat tawaran promo
Bank Maybank Indonesia dalam program Kredit Properti Multiguna. Bank ini
menyodorkan bunga KPR 12 persen fixed rate lima tahun. Pilihan lain, fixed rate
12,25 persen selama 10 tahun. Sejauh ini, Bank Maybank Indonesia masih merupakan
bank yang menawarkan tenor paling panjang. Selain dua pilihan bunga tetap tadi,
bank ini memiliki skema cicilan selama 30 tahun.
Selain tenor, nasabah juga bisa menunggu
momentum yang tepat untuk memilih KPR. Misalnya, promo bunga KPR Bank Negara
Indonesia (BNI) sebesar 8,45 persen. Bunga promo bertajuk Kado Merdeka, yang berlaku
untuk memperingati kemerdekaan RI, ditap lebih ringan ketimbang mengambil
kredit pada momen reguler. Animo nasabah yang cukup besar terhadap program
tersebut, membuat BNI memperpanjang promo hingga akhir tahun ini, dari
seharusnya berakhir September lalu.
Jika sudah mengecek soal bunga tetap, bunga
mengambang, tenor, ataupun memanfaatkan momen peringatan hari tertentu, nasabah
juga dapat “mengintip” proses teknis yang dilakukan bank. Pasalnya, proses pengurusan
KPR dapat dikata tidak mudah. Nasabah dapat memilih bank yang menawarkan
kemudahan proses administrasi. Biasanya, cara ini dilakukan sebagai bagian “gimmick”
pihak perbankan kepada nasabah.