![]() |
Foto: Effendy Wongso |
Manajemen Trans Studio, khususnya
manajemen Trans Studio Makassar (TSM) menggandeng Persatuan Hotel dan Restoran
Indonesia (PHRI) Sulsel beserta Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar)
Sulsel untuk meningkatkan kunjungan ke TSM.
Kerja sama tersebut ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman di antara dua belah pihak pada saat
pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) PHRI di Hotel Grand Clarion Makassar,
Sabtu (22/3/2014).
Deputy General Manager TSM, Yudhi
Saharuddin, mengatakan dengan adanya kerja sama tersebut, pihaknya berharap ada
peningkatan pengunjung hingga 50 persen dibandingkan pengunjung sebelumnya. “Kami
berharap kerja sama ini dapat menumbuhkan jumlah pengunjung Trans Studio hingga
50 persen dibandingkan jumlah pengunjung sebelumnya,” tuturnya.
Ditambahkan, manajemen TSM sudah
sering melakukan kegiatan yang bekerjasama dengan instansi pemerintahan dan
swasta sebagai ajang promosi wisata Sulsel. “Pengunjung Trans Studio selama ini
biasanya hanya jika ada event dari instansi-instansi, tetapi baru kali ini ada
MoU yang dibuat bersama,” urai Yudhi.
Bentuk kerja sama antara TSM dan
PHRI adalah memberikan diskon bagi pengunjung yang mengikuti event atau acara
yang telah direkomendasikan PHRI dan Disbudpar Sulsel. Potongan harga tersebut,
sebut Yudhi bisa mencapai 40 persen atau Rp 25 ribu dari harga sebenarnya.
TSM akan mempromosikan eventnya
kepada hotel dan restoran yang tergabung di PHRI. Sementara itu, Ketua PHRI
Sulsel, Anggiat Sinaga, mengatakan kerja sama yang dilakukan sangat
menguntungkan kedua belah pihak. Apalagi, selama ini pihak manajemen TSM
terkesan jalan sendiri. Padahal, TSM merupakan salah satu objek pariwisata yang
menguntungkan jika bisa dikelola secara kolektif.
“Jangan biarkan Trans Studio jalan
sendiri, karena wahana ini adalah milik kita bersama. Jangan membiarkan usaha
itu jalan sendiri karena jika kita menggabungkan kekuatan, itu akan menjadi
sesuatu yang dahsyat,” pesan Anggiat. (blogkatahatiku.blogspot.com)
No comments:
Post a Comment