![]() |
Foto: Effendy Wongso |
Setiap
calon pengantin pasti ingin pernikahannya menjadi momen yang meninggalkan kesan
indah. Di Indonesia, pernikahan dianggap merupakan acara sakral dan semua
pasangan berharap hanya akan terjadi sekali seumur hidup. Keinginan inilah yang
akhirnya membuat orang rela membayar mahal, untuk mendapatkan sebuah pesta
pernikahan yang mewah.
Tanpa
disadari, akhirnya pernikahan menjadi sebuah industri bisnis yang sangat
menguntungkan bagi orang-orang yang jeli melihat peluang. Bisnis pernikahan
memang menjanjikan keuntungan yang besar, pasalnya banyaknya penduduk dengan
usia potensial menikah yang cukup tinggi. Menurut data Pemerintah Kota
Makassar, selama lima tahun terakhir terjadi pertambahan penduduk Kota
Makassar. Rata-rata kenaikan 1,56 persen per tahun dari jumlah penghuni Kota
Makassar yang berkisar 1,6 juta berdasarkan data 2013.
Jika
dijalankan dengan serius, bisnis penyediaan jasa pernikahan dari katering, gaun
pengantin, dekorasi bunga, suvenir, fotografi, sampai tata rias pengantin, bisa
berkembang dengan sangat pesat. Ini terbukti pada setiap kegiatan wedding expo
yang dilaksanakan di kota Makassar, bisa menunjukkan total jumlah transaksi
hingga ratusan hingga miliaran rupiah bagi para exhibitornya. Pada kegiatan
Luxury Wedding Expo 2014 yang dilaksanakan Trans Studio Mall (TSM) Makassar,
jumlah transaksi selama pameran pernikahan ini mencapai Rp 10 miliar.
Selain
itu, tenaga kerja pun akan terserap lebih banyak, seiring dengan semakin
banyaknya orang melirik usaha jasa pernikahan. Penyerapan tenaga kerja
merupakan salah satu faktor pendukung pembangunan ekonomi yang dilakukan oleh
negara- negara berkembang. Salah satu usaha untuk meningkatkan kesempatan kerja
adalah melalui pembangunan di sektor industri.
Pembangunan
di sektor industri merupakan bagian dari usaha jangka panjang untuk memperbaiki
struktur ekonomi yang tidak seimbang. Salah satu upaya untuk meningkatkan
penyerapan tenaga kerja yaitu dengan mengoptimalkan potensi dalam sektor
pariwisata, di antaranya melalui kegiatan pameran.
Kepala
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Makassar, Rusmayani Madjid dalam
sambutannya pada acara Luxury Wedding Expo 2014, mengatakan kegiatan wedding
expo merupakan suatu momen yang tepat dalam upaya menggalang dan mensinergikan
kebersamaan antara pemerintah dengan masyarakat.
Melalui
ajang wedding expo, jelas wanita yang akrab disapa dengan nama Maya ini, semua
pihak dapat bekerja sama dan berkolaborasi dalam memperkenalkan produk-produk
unggulan lokal di bidang fashion, khususnya yang berkaitan dengan pakaian pernikahan
dengan segala macam aksesorisnya. Itu juga dapat semakin mendorong minat
pengusaha untuk terjun di industri jasa pernikahan.
Sektor
lain yang ikut tumbuh dengan semakin maraknya kegiatan wedding expo adalah para
perancang busana yang berasal dari Sulsel. Semakin banyaknya kegiatan dapat
menjadi inspirasi di antara para perancang busana lokal, untuk dapat saling
mendukung menciptakan kreasi baru, khususnya dalam tren jasa penyelenggaraan
pesta pernikahan.
Saat
ini Indonesia dihadapkan pada Asean Economic Community (AEC). Pada AEC di 2015
mendatang, bursa tenaga kerja juga akan memasuki era pasar bebas. Artinya
tenaga kerja Indonesia bisa mencari pekerjaan di negara-negara Asean, dan
sebaliknya, tenaga kerja dari negara-negara Asean bebas bekerja di Indonesia.
AEC akan aktif diterapkan pada 1 Januari 2015. Indonesia hanya memiliki waktu
persiapan kurang dari sembilan bulan lagi. Era perdagangan bebas di antara
negara-negara Asean menjadi tantangan sekaligus peluang bagi industri fashion
di Tanah Air.
Dengan
diberlakukannya mekanisme perdagangan bebas, maka akan semakin banyak produk
fashion yang membanjiri industri Tanah Air. Siap ataupun tidak, produk luar
negeri akan bersaing dengan produk lokal.
Rusmayani
berharap, kegiatan wedding expo dapat menjadi kegiatan reguler di Kota
Makassar. Hal tersebut menjadi semangat untuk berkreasi sekaligus
merepresentasikan nilai-nilai budaya
tradisi pernikahan di Sulsel, untuk menjawab tantangan global ke depan.
Pagelaran
wedding expo sendiri, diyakininya dapat menjadi basis pengembangan industri
kreatif sebagaimana yang telah dicanangkan oleh pemerintah pusat melalui
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Melalui pengembangan industri
kreatif, dapat menjadi penopang kekuatan ekonomi rakyat, dan membuka banyak
peluang kerja yang lebih luas.
Kegiatan
wedding expo yang saat ini sedang marak dilaksanakan oleh para pelaku industri
yang berkaitan dengan jasa pernikahan, ditanggapi positif oleh pihaknya.
Berbagai busana pengantin yang menggambarkan identitas budaya Sulsel dapat
semakin dikenal oleh masyarakat melalui kegiatan tersebut.
Semua
potensi dan bakat dalam bidang tersebut, juga harus mendapat dukungan yang
besar dari pemerintah, melalui pengembangan kapasitas di bidangnya, mulai dari
penguasaan manajemen, proses produksi dan pemasaran, hingga layanan purnajual.
(Yusuf A/blogkatahatiku.blogspot.com)
No comments:
Post a Comment