![]() |
Foto: Effendy Wongso |
Telkom
telah menyampaikan laporan keuangan konsolidasian auditan untuk tahun yang
berakhir 31 Desember 2013 kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Indonesia.
Kinerja operasional dan keuangan Telkom selama 2013, memperlihatkan kemampuan
perusahaan untuk terus berkembang
di tengah kondisi persaingan
industri telekomunikasi di Indonesia yang semakin ketat.
Sampai
akhir 2013 ini, pendapatan usaha Telkom meningkat sebesar 7,5 persen
dibandingkan periode yang sama tahun lalu menjadi Rp 83 triliun, seiring
pertumbuhan pendapatan usaha anak perusahaan, Telkomsel sebesar dua digit yaitu
10,1 persen. Sedangkan earnings before interest, taxes,
depreciation, and amortization (EBITDA) tumbuh 5,1 persen menjadi
Rp 41,8 triliun dan laba bersih naik 10,5 persen menjadi Rp 14,2 triliun.
Hal
tersebut disampaikan oleh Direktur Utama Telkom Arief Yahya dalam rilisnya,
Kamis (6/3/2014), kepada sejumlah media di Tanah Air. Dikatakan, untuk voice seluler
dan layanan data, merupakan kontributor terbesar dari pendapatan usaha Telkom
Group. Hal tersebut juga dapat dilihat dari pendapatan tahun buku 2013, di mana
masih didominasi voice bisnis seluler yang berkontribusi 38,7 persen terhadap
total pendapatan perusahaan.
“Data,
internet dan layanan informasi teknologi (IT) berada di nomor dua,
berkontribusi sebesar 38,2 persen. Kemudian diikuti oleh pendapatan voice
jaringan tetap dengan kontribusi sebesar
11,7 persen.Kontribusi lainnya sebesar 11,4 persen adalah dari
interkoneksi,jaringan, dan lain-lain. Pendapatan voice seluler meningkat
sebesar4,6 persen dari periode yang sama tahun lalu. Sedangkan data, internet,
dan layanan IT meningkat sebesar 14,8 persen dibanding tahun sebelumnya,”
terangnya.
Sementara
beban operasional dan pemeliharan, sebut Arief menjadi kontributor utama, yaitu
sebesar 35,1 persen dari total beban usaha. Beban depresiasi dan amortisasi
serta beban pegawai masing-masing berkontribusi sebesar 28,6 persen dan 17,7
persen.
“Beban
interkoneksi, beban umum dan administrasi, beban pemasaran dan pengeluaran
lainnya, keseluruhannya berkontribusi sebesar 18,6 persen. Total beban
meningkat sebesar 7,1 persen dari periode yang sama tahun lalu. Biaya
operasional dan pemeliharaan naik 15,1 persen dibandingkan tahun lalu menjadi
Rp 19,3 triliun, antara lain disebabkan oleh percepatan penyebaran BTS
Telkomsel untuk antisipasi pertumbuhan penggunaan mobile broadband,” runutnya.
Data
dan Broadband Jadi Penggerak Pertumbuhan
Pengguna
layanan fixed broadband meningkat sebesar 28,7 persen dari periode yang sama
tahun sebelumnya menjadi tiga juta pelanggan. Pengguna
layanan mobile data juga meningkat sebesar 10,8 persen dari periode yang sama
tahun lalu menjadi 60,5 juta pengguna. Telkomsel membukukan pendapatan sebesar
Rp 10,5 triliun dari layanan data, meningkat sebesar 35,6 persen dari tahun
lalu.
“Total
layanan mobile data dan pendapatan fixed broadband meningkat sebesar 25,6 persen dari tahun lalu menjadi Rp 15,1
triliun. Selama 2013, Telkomsel mencatat pertambahan pelanggan 6,4 juta menjadi
131,5 juta pelanggan,” beber Arief.
Ditambahkan,
layanan data, khususnya mobile data merupakan growth driver Telkom Group pada
2013, dengan pertumbuhan sebesar 35,6 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Untuk itulah, pihaknya berharap Telkomsel dapat terus meningkatkan
performansinya secara konsisten dengan terus menggali peluang bisnis legacy
yaitu voice dan sms, memperkuat bisnis utama yaitu mobile broadband serta
meningkatkan platform dan bisnis digital.
“Pada
bisnis jaringan tetap, kami juga terus terus mengembangkan Indonesia Digital Network (IDB). Pada IdAccess, sampai
akhir Desember 2013, kapasitas jaringan akses kami mencapai 8,2 juta, terdiri
dari fiber to the home (FTTH), fiber to the curb (FTTC), dan asymmetric digital subscriber line(ADSL),” ungkapnya.
Di
samping itu, papar Arief Telkom telah melakukan instalasi sebanyak 82,8 ribu
titik akses wifi di area publik. Titik akses ini dapat dinikmati oleh para
pelanggan Telkom dan Telkomsel.
Sedangkan pada sisi transport, Telkom telah menyelesaikan jaringan backbone
Id-Ring di seluruh Nusantara sepanjang 68,8 ribu kilometer dari target sebanyak
75 ribu kilometer di 2015. (blogkatahatiku.blogspot.com)
No comments:
Post a Comment