![]() |
Foto: Effendy Wongso |
Indonesia
merupakan salah satu negara yang memiliki jumlah persentase penggunaan produk
Teknologi Informasi (TI) terbesar di dunia. Hal ini terlihat dari nilai belanja
produk TI Indonesia tahun ini diperkirakan mencapai 16,4 miliar dolar AS, yang
dialokasikan untuk hardware, software, dan services. Jumlah ini naik 12,5
persen dibanding estimasi belanja tahun 2013 yang mencapai 14,7 miliar dolar
AS.
Sedangkan
penjualan unit gadget, tablet dan smartphone akan terjual sekitar lima juta
unit di Indonesia, atau naik 38 persen dibandingkan 2013, sebesar 3,6 juta
unit. Migrasi ke smartphone khususnya di pasar negara berkembang seperti
Indonesia, berkontribusi terhadap populasi pengguna smartphone di seluruh
dunia, yang diprediksi mencapai 1,25 miliar dolar AS tahun ini.
Menurut
laporan dari perusahaan peneliti pasar, eMarketer, pengguna mobile phone
(feature phone dan smartphone) di seluruh dunia sendiri akan menyentuh 4,55 miliar pada 2014. Pengguna smartphone
global mencapai satu miliar pada 2012 dan akan menyentuh 1,75 miliar pada 2014.
Berdasarkan data eMarketer, sebesar 48,9 persen dari dari 2,23 miliar orang di
dunia merupakan pengguna mobile phone, di mana setengah dari populasi akan
terkoneksi dengan internet.
Penetrasi
smartphone diprediksi akan tumbuh lebih dari 50 persen di Indonesia pada 2015,
dan secara global terus naik hingga 69,4 persen. Semakin maraknya smartphone
murah dengan dukungan konektivitas 3G dan 4G akan mendorong konsumen beralih ke
smartphone.
Pengguna
smartphone di Indonesia pada 2017 diperkirakan bisa menembus 103,6 juta orang,
atau 39,8 persen dari total populasi, sekitar 53 persen pengguna ponsel adalah
pemilik gadget pintar. Sementara itu lembaga riset GFK memperkirakan selama
setahun hingga 2013, ada sekitar 42,2 juta unit smartphone terjual di kawasan
Asia Tenggara, dimana Indonesia menjadi
salah satu pendorong terbesarnya.
Bagaimana
dengan Kota Makassar? Ketua Asosiasi Pengusaha Komputer Indonesia (Apkomindo)
Sulsel, Maxsi Totok Kurniawan mengatakan, tren perkembangan teknologi
smartphone secara perlahan juga sudah mulai menggeser keberadaan komputer
jinjing, seperti notebook dan netbook. “Sejak 2012 pasar komputer jinjing di
Makassar cenderung terus mengalami penurunan, menyusul beralihnya pasar ke
produk gadget, dan memilih membeli produk smartphone,” ungkapnya.
Beberapa
teknologi komputer yang dulu sempat menjadi primadona di Makassar, dikatakan
Maxsi sebagai teknologi “banci”. Teknologi yang dimaksud adalah atom Celeron.
Meskipun harganya jauh lebih murah, akan fungsinya hanya untuk berselancar di
dunia maya, dan tidak dapat digunakan secara maksimal untuk kebutuhan kerja.
Hal tersebut berbanding terbalik dengan teknologi yang ada di smartphone maupun
tablet. Dengan kekuatan teknologi yang dimiliki, smartphone bisa digunakan
dengan baik untuk kebutuhan kerja, sekaligus berfungsi maksimal saat penggunaan
data internet.
Meskipun
demikian, pasar Personal Computer (PC) seperti laptop tidak secara otomatis
akan menghilang. Pengguna komputer di Indonesia tetap mempercayakan teknologi
Windows yang dimiliki Microsoft, untuk memenuhi kebutuhan mereka. Padahal
diluar daripada itu, ada beberapa teknologi PC yang bisa didapatkan secara
gratis seperti Linux. Akan tetapi tingkat kepercayaan pada Windows masih sangat
besar, meskipun itu harus berbayar.
Berdasarkan
kalkulasi dari Apkomindo memperkirakan pasar PC di Tanah Air masih akan tumbuh
sekitar 30 persen pada tahun ini, baik secara volume maupun value. Apkomindo memprediksi penjualan
notebook akan tumbuh minimal 20 persen dan maksimal 27 persen di tahun ini.
Depresiasi rupiah tak akan menganggu penjualan PC, adanya pemilihan umum
(Pemilu) dan harga jual kian murah tetap akan mendorong penjualan produk
kategori PC.
Apalagi
beberapa produsen telah melakukan pembaruan teknologi pada PC mereka. Teknologi
touchscreen pada layar mampu menjadi magnet bagi pengguna yang masih sangat
familiar dengan jenis komputer jinjing. Meskipun demikian, Microsoft masih
perlu waspada dan harus terus meningkatkan kemampuan teknologi Windows yang
dimiliki. Apabila teknologi Android masuk ke komputer jinjing, tidak menutup
kemungkinan Windows akan ditinggalkan.
Selain
itu, Makassar tahun ini hingga tahun depan menurut Maxsi, diperkirakan akan
banyak melirik gadget berjenis smartwatch. Meskipun kehadiran smartwatch milik
Samsung tahun lalu belum terlalu menunjukkan pasar yang cukup baik, akan tetapi
para produsen gadget, baik lokal brand maupun international brand, akan
mengeluarkan produk jagoan mereka. Salah satu brand lokal yang cukup mencuri
perhatian dunia adalah SpeedUp yang melaunching smartwatch terbaru mereka di
ajang pameran elektronik mobile terbesar Mobile World Congress (MWC) 2014.
(Yusuf A/blogkatahatiku.blogspot.com)
No comments:
Post a Comment